Skip to content Skip to footer

Perintah Doa, Istighfar, dan Keutamaannya

Daftar Isi.

  • Pendahuluan.
  • Perintah Berdoa.
  • Perintah Istighfar.
  • Setiap Doa Pasti Dikabulkan.
  • Doa/Istighfar Malaikat untuk Orang yang Beriman.
  • Penutup.

Pendahuluan.

Doa dan istighfar adalah dua bentuk ibadah yang penting dalam kehidupan seorang muslim. Doa merupakan cara seorang hamba untuk memohon kepada Allah SWT, sementara istighfar adalah permohonan ampun atas dosa-dosa yang dilakukan. Kedua ibadah ini tidak hanya menunjukkan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya, tetapi juga merupakan wujud pengakuan akan kelemahan manusia dan keagungan Allah. Dalam Alquran, terdapat banyak ayat yang memerintahkan umat Islam untuk berdoa dan memohon ampun.

Perintah Berdoa.

Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk berdoa dengan penuh kerendahan hati, sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al-A’raaf Ayat 55:

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah diri (tadharru’) dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
(Surat Al-A’raaf Ayat 55)

Dalam Surat Al-Mu’min Ayat 14 disebutkan:

“Maka serulah Allah dengan memurnikan agama (ketaatan) kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).”
(Surat Al-Mu’min Ayat 14)

Berdoa adalah bentuk ibadah yang menunjukkan keikhlasan seorang hamba kepada Allah. Doa juga menjadi bukti keyakinan akan kekuasaan dan keesaan Allah SWT.

Perintah Istighfar.

Istighfar, atau permohonan ampun, adalah salah satu cara seorang hamba untuk membersihkan diri dari dosa dan mendekatkan diri kepada Allah. Allah SWT berfirman dalam Surat Huud Ayat 3:

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.”
(Surat Huud Ayat 3)

Istighfar tidak hanya sebagai bentuk pengakuan dosa, tetapi juga sarana untuk mendapatkan ampunan, keberkahan, dan kenikmatan dari Allah SWT.

Setiap Doa Pasti Dikabulkan.

Allah SWT menjanjikan bahwa setiap doa yang dipanjatkan oleh hamba-Nya akan didengar dan dikabulkan, sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al-Baqarah Ayat 186:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah Maha Dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(Surat Al-Baqarah Ayat 186)

Doa adalah bentuk komunikasi langsung antara hamba dan Tuhannya. Dengan berdoa, seorang muslim menunjukkan ketergantungannya kepada Allah.

Doa/Istighfar Malaikat untuk Orang yang Beriman.

Malaikat adalah makhluk yang senantiasa berdoa dan memohon ampun untuk orang-orang yang beriman. Dalam Surat Al-Mu’min Ayat 7-9 disebutkan:

“(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat-malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): ‘Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu dan peliharalah mereka dari siksa neraka yang menyala-nyala.'”
(Surat Al-Mu’min Ayat 7)

Penutup.

Doa dan istighfar adalah ibadah yang memiliki kedudukan penting dalam Islam. Melalui doa, seorang hamba menunjukkan ketergantungan dan keyakinan kepada Allah. Melalui istighfar, seorang muslim membersihkan diri dari dosa dan mendekatkan diri kepada Tuhannya. Kedua ibadah ini menjadi cara untuk memperkuat hubungan spiritual antara hamba dan Allah SW

Login

atau masuk dengan