Skip to content Skip to footer

Ruh dan Kematian

Daftar Isi.

  1. Hakikat Ruh.
  2. Ruh/Jiwa Ada dalam Genggaman Allah.
  3. Kematian Hanya dengan Izin Allah.
  4. Kematian sebagai Ujian.
  5. Kematian sebagai Ancaman Allah bagi Orang Kafir.
  6. Kematian Tidak Dapat Dihindari.
  7. Setiap Makhluk Hidup Pasti Mengalami Kematian.
  8. Takut Mati Adalah Sifat Orang Munafik.
  9. Saat-saat Kematian (Sakaratul Maut)
  10. Kedahsyatan Saat-saat Kematian (Sakaratul Maut)
  11. Saat-saat Kematian (Sakaratul Maut) Orang Mukmin.
  12. Saat-saat Kematian (Sakaratul Maut) Orang Kafir.

Pendahuluan.

Ruh dan kematian adalah bagian dari kehidupan yang menjadi ketetapan Allah. Pemahaman tentang ruh dan kematian mengajarkan manusia akan keterbatasannya serta kebesaran Allah. Allah telah menetapkan kematian bagi setiap makhluk sebagai ujian dan tanda kekuasaan-Nya. Materi ini menguraikan secara mendalam mengenai hakikat ruh, kematian, serta bagaimana manusia seharusnya mempersiapkan diri menghadapi ketetapan ini.

Hakikat Ruh.

Surat Al Israa Ayat 85:

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: ‘Roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.'”
(Surat Al Israa Ayat 85)

Penjelasan:
Ruh adalah misteri yang menjadi urusan Allah semata. Manusia diberikan pengetahuan yang sangat terbatas tentang hakikat ruh.

Ruh/Jiwa Ada dalam Genggaman Allah.

Surat Az Zumar Ayat 42:

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.”
(Surat Az Zumar Ayat 42)

Penjelasan:
Kehidupan dan kematian berada dalam genggaman Allah. Ruh seseorang yang telah ditetapkan kematiannya tidak akan kembali, sementara ruh yang belum saatnya akan kembali ke tubuhnya.

Kematian Hanya dengan Izin Allah.

Surat Ali ‘Imraan Ayat 145:

“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Siapa yang menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan siapa yang menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”
(Surat Ali ‘Imraan Ayat 145)

Penjelasan:
Kematian adalah ketetapan Allah yang telah ditentukan waktunya. Tidak ada yang dapat menghindari ajal tanpa izin dari Allah.

Kematian sebagai Ujian.

Surat Al Mulk Ayat 1-2:

“Maha Suci Allah yang di tangan-Nya segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
(Surat Al Mulk Ayat 1-2)

Penjelasan:
Kematian adalah bagian dari ujian Allah untuk menilai amal perbuatan manusia selama hidup di dunia.

Kematian Tidak Dapat Dihindari.

Surat Al Jumu’ah Ayat 8:

“Katakanlah: ‘Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemuimu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.'”
(Surat Al Jumu’ah Ayat 8)

Penjelasan:
Kematian adalah sesuatu yang pasti terjadi dan tidak dapat dihindari. Manusia akan dikembalikan kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Setiap Makhluk Hidup Pasti Mengalami Kematian.

Surat Al Anbiyaa Ayat 34-35:

“Tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”
(Surat Al Anbiyaa Ayat 34-35)

Penjelasan:
Semua makhluk yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Kehidupan dunia adalah tempat ujian yang akan berakhir dengan kembali kepada Allah.

Penutup.

Kematian adalah bagian dari ketetapan Allah yang tidak dapat dihindari. Setiap manusia harus mempersiapkan diri dengan amal kebaikan untuk menghadapi saat tersebut. Pemahaman tentang kematian seharusnya membuat manusia lebih bertakwa, bersyukur, dan berserah diri kepada Allah.

Login

atau masuk dengan