Skip to content Skip to footer

Syafaat (Pertolongan)

Daftar Isi.

  1. Syafaat Hanya Milik Allah Semata.
  2. Mereka yang Dapat Memberi Syafaat atas Izin Allah.
  3. Orang-orang yang Mendapat Syafaat.
  4. Penyesalan Orang Kafir di Saat Tidak Ada Syafaat.

Pendahuluan.

Syafaat adalah salah satu konsep penting dalam Islam yang menunjukkan adanya perantaraan antara Allah dan makhluk-Nya untuk memberikan kebaikan atau mencegah keburukan bagi seseorang. Namun, syafaat ini sepenuhnya milik Allah, dan hanya dapat diberikan dengan izin-Nya. Dalam Alquran, Allah menegaskan keadilan dan kekuasaan-Nya, sehingga tidak ada makhluk yang dapat memberikan syafaat tanpa kehendak-Nya.

Pemahaman tentang syafaat ini mengajarkan kita untuk senantiasa beriman kepada Allah, menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya agar termasuk dalam golongan yang layak mendapatkan syafaat.

Syafaat Hanya Milik Allah Semata.

Surat Az Zumar Ayat 43-44:

“Bahkan mereka mengambil pemberi syafaat selain Allah. Katakanlah: ‘Dan apakah (kamu mengambilnya juga) meskipun mereka tidak memiliki sesuatupun dan tidak berakal?’
Katakanlah: ‘Hanya milik Allah syafaat itu semuanya. Milik-Nya kerajaan langit dan bumi. Lalu kepada-Nya kamu dikembalikan.'”
(Surat Az Zumar Ayat 43-44)

Surat Saba’ Ayat 22-23:

“Katakanlah: ‘Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai Tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.’
Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu…”
(Surat Saba’ Ayat 22-23)

Penjelasan:
Syafaat sepenuhnya berada dalam kekuasaan Allah. Tidak ada makhluk yang dapat memberikan syafaat kecuali dengan izin-Nya.

Mereka yang Dapat Memberi Syafaat atas Izin Allah.

Surat Az Zukhruf Ayat 86:

“Dan sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah tidak dapat memberi syafaat; akan tetapi (orang yang dapat memberi syafaat ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya).”
(Surat Az Zukhruf Ayat 86)

Penjelasan:
Syafaat hanya dapat diberikan oleh makhluk yang telah diizinkan oleh Allah. Para nabi, seperti Nabi Muhammad SAW, adalah contoh makhluk yang mendapatkan izin untuk memberikan syafaat.

Orang-orang yang Mendapat Syafaat.

Surat Maryam Ayat 87:

“Mereka tidak berhak mendapat syafaat kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah.”
(Surat Maryam Ayat 87)

Surat Al Anbiyaa Ayat 28:

“Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.”
(Surat Al Anbiyaa Ayat 28)

Penjelasan:
Hanya orang-orang beriman dan bertakwa yang mendapatkan syafaat. Mereka adalah golongan yang diridhai Allah karena keimanan dan amal salehnya.

Penyesalan Orang Kafir di Saat Tidak Ada Syafaat.

Surat Al A’raaf Ayat 53:

“Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Alquran itu, berkata orang-orang yang melupakannya sebelumnya: ‘Sungguh telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafaat yang akan memberi syafaat bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?’…”
(Surat Al A’raaf Ayat 53)

Penjelasan:
Orang-orang kafir akan menyesali perbuatannya di dunia. Mereka menginginkan kesempatan kedua untuk beramal saleh, tetapi pada hari itu, penyesalan mereka tidak lagi berguna.

Penutup.

Syafaat adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, yang diberikan dengan keadilan dan penuh kebijaksanaan. Memahami konsep syafaat ini membantu kita untuk terus meningkatkan keimanan, menjalankan perintah Allah, dan menjauhi larangan-Nya agar layak mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW dan makhluk yang diizinkan oleh Allah.

Login

atau masuk dengan