Daftar Isi.
- Yang Hamil Keguguran, yang Menyusui Lupa Anaknya.
- Anak-anak Menjadi Beruban.
- Tidak Sempat Berwasiat dan Berkumpul dengan Keluarga.
- Datang Menghadap Allah Sendiri-sendiri.
- Ingin Menebus Diri dengan Teman-saudara, dan Keluarga.
- Tidak Berdaya Menolong Orang Lain.
- Tidak Bermanfaat Kesadaran untuk Beriman.
- Tidak Ada Tempat Lari.
- Penuh Kesulitan.
- Penuh Penyesalan.
- Penuh Kesedihan Tanpa Teman dan Penolong.
Pendahuluan.
Hari Kiamat merupakan peristiwa besar yang akan terjadi pada akhir zaman, di mana semua makhluk akan dibangkitkan untuk dihisab atas amal perbuatannya. Pada hari itu, keadaan manusia berubah drastis dari yang biasanya berpegang pada hubungan duniawi menjadi individu yang hanya membawa amal masing-masing. Alquran menggambarkan berbagai situasi yang dihadapi manusia pada hari kiamat untuk mengingatkan kita agar selalu mempersiapkan diri dengan keimanan dan amal saleh.
Yang Hamil Keguguran, yang Menyusui Lupa Anaknya.
Surat Al Hajj Ayat 1-2:
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya goncangan hari kiamat ialah sesuatu yang sangat besar (dahsyat). Pada hari itu, kamu melihat semua wanita menyusui melupakan anak yang disusuinya, dan setiap wanita hamil keguguran, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah sangat keras.”
(Surat Al Hajj Ayat 1-2)
Penjelasan:
Goncangan hari kiamat begitu dahsyat hingga naluri seorang ibu pun terguncang, membuat mereka melupakan anak-anaknya.
Anak-anak Menjadi Beruban.
Surat Al Muzzammil Ayat 17-18:
“Bagaimana kamu dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban? Langitpun menjadi pecah-belah pada hari itu. Adalah janji-Nya itu pasti terlaksana.”
(Surat Al Muzzammil Ayat 17-18)
Penjelasan:
Kengerian hari kiamat bahkan mampu membuat anak-anak kecil yang biasanya penuh keceriaan menjadi beruban karena rasa takut yang luar biasa.
Tidak Sempat Berwasiat dan Berkumpul dengan Keluarga.
Surat Yaasiin Ayat 49-50:
“Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiat pun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya.”
(Surat Yaasiin Ayat 49-50)
Penjelasan:
Hari kiamat datang dengan sangat cepat, sehingga manusia tidak memiliki kesempatan untuk berpamitan atau memperbaiki hubungan.
Datang Menghadap Allah Sendiri-sendiri.
Surat Maryam Ayat 95:
“Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.”
(Surat Maryam Ayat 95)
Penjelasan:
Setiap manusia akan menghadapi pengadilan Allah tanpa teman atau kerabat, membawa amal perbuatannya masing-masing.
Ingin Menebus Diri dengan Teman-saudara, dan Keluarga.
Surat Al Ma’aarij Ayat 10-14:
“Dan tidak ada seorang teman akrab pun menanyakan temannya. Sedang mereka saling memandang. Orang kafir ingin kalau sekiranya ia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya, istrinya, saudaranya, dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia).”
(Surat Al Ma’aarij Ayat 10-14)
Penjelasan:
Pada hari itu, manusia hanya memikirkan keselamatan dirinya, bahkan rela menukar nyawa keluarganya untuk menebus azab.
Tidak Berdaya Menolong Orang Lain.
Surat Al Infithaar Ayat 17-19:
“Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? Yaitu hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikit pun menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.”
(Surat Al Infithaar Ayat 17-19)
Penjelasan:
Tidak ada seorang pun yang dapat membantu orang lain, karena seluruh urusan hanya berada di bawah kekuasaan Allah.
Penutup.
Hari Kiamat adalah peristiwa yang penuh dengan kengerian dan kedahsyatan. Setiap manusia akan dihadapkan pada kondisi yang memaksa mereka untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatan di dunia. Pemahaman tentang keadaan manusia pada hari kiamat ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran kita untuk mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal kebajikan dan keimanan.