Skip to content Skip to footer

Hari Berbangkit (Yaum al Ba’ats)

Daftar Isi.

  1. Pengantar Hari Kebangkitan.
  2. Hari Berbangkit Adalah Peristiwa yang Besar.
  3. Hari Berbangkit Adalah Mudah bagi Allah.
  4. Dimulainya Hari Berbangkit dengan Tiupan Sangkakala Kedua.
  5. Kedahsyatan Hari Berbangkit.
  6. Sikap Orang Kafir terhadap Hari Berbangkit.
  7. Keadaan Manusia pada Hari Berbangkit.
  8. Keadaan Orang Mukmin pada Hari Berbangkit.
  9. Keadaan Orang Kafir pada Hari Berbangkit.

Pendahuluan.

Hari kebangkitan atau Yaum Al Ba’ats merupakan salah satu peristiwa besar dalam rangkaian Hari Akhir yang menjadi keyakinan fundamental dalam Islam. Pada hari ini, seluruh makhluk akan dibangkitkan dari kubur untuk menghadapi hisab dan menerima balasan atas amal perbuatan mereka selama hidup di dunia.

Alquran memberikan banyak gambaran dan peringatan mengenai hari kebangkitan, mulai dari kemudahan Allah dalam membangkitkan manusia, kedahsyatan yang terjadi, hingga keadaan orang mukmin dan kafir pada hari itu.

Hari Berbangkit Adalah Peristiwa yang Besar.

Surat Al Muthaffifiin Ayat 4-6:

“Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
Pada suatu hari yang besar,
(Yaitu) hari manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam.”
(Surat Al Muthaffifiin Ayat 4-6)

Penjelasan:
Hari kebangkitan disebut sebagai peristiwa besar karena mencakup kebangkitan seluruh manusia dari awal penciptaan hingga akhir zaman untuk dihisab di hadapan Allah.

Hari Berbangkit Adalah Mudah bagi Allah.

Surat Luqmaan Ayat 28:

“Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkanmu (dari dalam kubur) melainkan hanya seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(Surat Luqmaan Ayat 28)

Penjelasan:
Proses kebangkitan manusia dari kubur adalah mudah bagi Allah, sebagaimana mudahnya menciptakan manusia pertama kali.

Dimulainya Hari Berbangkit dengan Tiupan Sangkakala Kedua.

Surat Az Zumar Ayat 68:

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah yang di langit dan di bumi kecuali yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusan masing-masing).”
(Surat Az Zumar Ayat 68)

Penjelasan:
Hari kebangkitan dimulai dengan tiupan kedua sangkakala, yang membangkitkan manusia dari kematian mereka untuk berdiri menunggu keputusan dari Allah.

Kedahsyatan Hari Berbangkit.

Surat ‘Abasa Ayat 33-37:

“Jika datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala kedua),
Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,
Dari ibu dan bapaknya,
Dari istri dan anak-anaknya.
Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.”
(Surat ‘Abasa Ayat 33-37)

Penjelasan:
Pada hari kebangkitan, manusia terpisah dari hubungan keluarga karena masing-masing sibuk dengan urusannya sendiri untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya.

Keadaan Manusia pada Hari Berbangkit.

Surat Al Zalzalah Ayat 6-8:

“Pada hari itu manusia keluar (dari kuburnya) dalam keadaan beraneka, agar diperlihatkan kepada mereka (balasan) amal mereka.
Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya ia akan melihat (balasan)-nya.
Dan siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya ia akan melihat (balasan)-nya pula.”
(Surat Al Zalzalah Ayat 6-8)

Penjelasan:
Manusia pada hari kebangkitan akan dibangkitkan dalam kondisi yang berbeda-beda, dan semua amal perbuatan mereka akan diperlihatkan secara adil oleh Allah.

Penutup.

Hari kebangkitan adalah momen besar dalam kehidupan akhirat yang menjadi puncak dari seluruh amal manusia selama di dunia. Pemahaman tentang hari kebangkitan tidak hanya meningkatkan keimanan tetapi juga mendorong manusia untuk senantiasa berbuat kebajikan dan menjauhi kemungkaran. Ayat-ayat Alquran yang menggambarkan peristiwa ini adalah pengingat yang sangat kuat bagi setiap mukmin.

Login

atau masuk dengan