Skip to content Skip to footer

Peristiwa Penyerangan Ka’bah

Daftar Isi.

  1. Pendahuluan.
  2. Kebiasaan Masyarakat Quraisy.
  3. Peristiwa Penyerangan Ka’bah.
  4. Penutup.

Pendahuluan.

Peristiwa penyerangan Ka’bah merupakan salah satu episode penting dalam sejarah Mekah sebelum kelahiran Rasulullah SAW. Kisah ini melibatkan tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, seorang gubernur Yaman, yang ingin menghancurkan Ka’bah. Selain itu, kebiasaan masyarakat Quraisy dalam berdagang juga menjadi latar belakang yang relevan untuk memahami konteks sosial ekonomi Mekah pada masa itu.

Kebiasaan Masyarakat Quraisy.

Masyarakat Quraisy dikenal sebagai pedagang ulung yang melakukan perjalanan pada musim dingin ke Yaman dan musim panas ke Syam. Aktivitas perdagangan ini disebutkan dalam Surat Quraisy Ayat 1-4:

“Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.”
(Surat Quraisy Ayat 1-4)

Perdagangan ini memberikan jaminan keamanan dari penguasa negeri-negeri yang dilalui, sekaligus menjadi anugerah besar dari Allah yang seharusnya mereka syukuri dengan menyembah-Nya.

Peristiwa Penyerangan Ka’bah.

Kisah penyerangan Ka’bah terjadi ketika Abrahah, gubernur Yaman, berambisi untuk menghancurkan Ka’bah demi mengalihkan perhatian bangsa Arab ke gereja besar yang dibangunnya di Yaman. Peristiwa ini diabadikan dalam Surat Al-Fiil Ayat 1-5:

“Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).”
(Surat Al-Fiil Ayat 1-5)

Tentara bergajah dihancurkan oleh pasukan burung yang dikirim Allah, yang membawa batu-batu kecil untuk menjatuhkan mereka. Ini menunjukkan kekuasaan Allah dan melindungi Ka’bah sebagai pusat ibadah umat manusia.

Penutup.

Peristiwa penyerangan Ka’bah memberikan pelajaran penting tentang kebesaran Allah dalam melindungi rumah-Nya dan melawan kesombongan manusia. Kisah ini juga mengingatkan kita akan pentingnya syukur atas nikmat Allah serta kewajiban menyembah-Nya sebagai Pemilik segala sesuatu.

Login

atau masuk dengan