Daftar Isi.
- Pendahuluan.
- Penolakan terhadap Dakwah Rasulullah SAW.
- Tuduhan yang Dilontarkan kepada Rasulullah SAW.
- Permintaan Mukjizat oleh Kaum Musyrik.
- Penutup.
Pendahuluan.
Perjuangan dakwah Rasulullah SAW selama periode Mekah tidaklah mudah. Beliau menghadapi tantangan besar dari kaum musyrik yang menolak ajarannya. Penolakan ini diwujudkan dalam bentuk permusuhan, tuduhan yang tidak berdasar, dan permintaan mukjizat yang bertujuan untuk mendiskreditkan beliau. Pembahasan ini akan menggambarkan berbagai sikap musyrikin Mekah terhadap dakwah Rasulullah SAW berdasarkan ayat-ayat Alquran.
Penolakan terhadap Dakwah Rasulullah SAW.
Kaum musyrik sering menolak dakwah Rasulullah dengan alasan yang dibuat-buat. Dalam Surat Al-Israa’ Ayat 45-48, Allah menjelaskan bagaimana mereka menutup hati mereka terhadap ajaran Islam:
“Dan apabila kamu membaca Alquran niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, suatu dinding yang tertutup.”
(Surat Al-Israa’ Ayat 45)
“Dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Alquran, niscaya mereka berpaling ke belakang karena bencinya.”
(Surat Al-Israa’ Ayat 46)
Penolakan ini menggambarkan betapa kerasnya hati kaum musyrik sehingga tidak mampu menerima kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Tuduhan yang Dilontarkan kepada Rasulullah SAW.
Musyrikin Mekah sering melontarkan berbagai tuduhan kepada Rasulullah untuk melemahkan dakwahnya. Dalam Surat Al-Hijr Ayat 6, mereka menuduh beliau sebagai orang gila:
“Mereka berkata: ‘Hai orang yang diturunkan Alquran kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang gila.'”
(Surat Al-Hijr Ayat 6)
Selain itu, mereka juga menuduh Rasulullah sebagai penyihir dan pendusta. Tuduhan ini bertujuan untuk merusak kredibilitas Rasulullah di hadapan masyarakat Mekah.
Permintaan Mukjizat oleh Kaum Musyrik.
Kaum musyrik kerap kali meminta mukjizat sebagai syarat untuk mempercayai ajaran Rasulullah. Dalam Surat Al-Israa’ Ayat 90-93, mereka meminta hal-hal yang tidak masuk akal:
“Dan mereka berkata: ‘Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami.'”
(Surat Al-Israa’ Ayat 90)
“Atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan, atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami.”
(Surat Al-Israa’ Ayat 92)
Namun, Rasulullah tetap tegar dan tidak terpengaruh oleh permintaan mereka yang tidak berlandaskan keimanan.
Penutup.
Sikap musyrikin Mekah terhadap dakwah Rasulullah SAW memberikan pelajaran penting bagi umat Islam. Penolakan, tuduhan, dan permintaan mukjizat yang mereka lakukan menunjukkan bahwa keimanan tidak bisa dipaksakan. Rasulullah SAW terus menyampaikan ajaran Islam dengan penuh kesabaran dan keteguhan meskipun menghadapi berbagai rintangan.