Skip to content Skip to footer

Kegundahan Rasulullah ﷺ Menghadapi Umatnya

Daftar Isi.

  1. Pendahuluan.
  2. Kegundahan Rasulullah dalam Menyampaikan Risalah.
  3. Hiburan dari Allah kepada Rasulullah SAW.
  4. Peringatan terhadap Musyrikin Mekah.
  5. Penutup.

Pendahuluan.

Dakwah Rasulullah SAW di Mekah menghadapi berbagai tantangan, termasuk penolakan, penghinaan, dan sikap keras kepala kaum musyrikin. Hal ini menimbulkan kegundahan dalam hati beliau. Allah, melalui wahyu, memberikan hiburan dan peringatan kepada Rasulullah untuk menguatkan hatinya dan mengingatkan bahwa semua perjuangan akan membawa hasil di dunia dan akhirat.

Kegundahan Rasulullah dalam Menyampaikan Risalah.

Rasulullah SAW merasa sedih atas penolakan kaum musyrikin terhadap dakwahnya. Dalam Surat Al-An’aam Ayat 33-35, Allah berfirman:

“Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.”
(Surat Al-An’aam Ayat 33)

Ayat ini menegaskan bahwa penolakan mereka sebenarnya adalah penolakan terhadap Allah, bukan kepada Rasulullah. Meskipun demikian, Rasulullah tetap tegar dalam menyampaikan risalah-Nya.

Allah juga mengingatkan Rasulullah agar tidak bersedih hati terhadap tipu daya kaum musyrikin dan menyerahkan semua urusan kepada-Nya, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Israa’ Ayat 45-46.

Hiburan dari Allah kepada Rasulullah SAW.

Allah memberikan hiburan kepada Rasulullah SAW dengan menyebutkan keutamaan beliau dan janji kemenangan. Dalam Surat Adh-Dhuhaa Ayat 3-5, Allah berfirman:

“Tuhanmu tiada meninggalkanmu dan tiada benci kepadamu. Dan sungguh, hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.”
(Surat Adh-Dhuhaa Ayat 3-5)

Hiburan ini menunjukkan bahwa perjuangan Rasulullah akan membawa hasil yang besar, baik di dunia maupun di akhirat.

Allah juga meneguhkan hati Rasulullah melalui kisah para nabi terdahulu yang menghadapi tantangan serupa, seperti yang disebutkan dalam Surat Huud Ayat 120:

“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu.”
(Surat Huud Ayat 120)

Peringatan terhadap Musyrikin Mekah.

Allah memperingatkan kaum musyrikin Mekah atas sikap mereka yang terus menolak kebenaran. Dalam Surat Al-Kahfi Ayat 6, Allah berfirman:

“Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Alquran).”
(Surat Al-Kahfi Ayat 6)

Ayat ini mengingatkan Rasulullah agar tidak terlalu larut dalam kesedihan, karena tugas beliau hanyalah menyampaikan kebenaran, sedangkan hidayah adalah urusan Allah.

Allah juga memberikan peringatan keras kepada kaum musyrikin bahwa mereka tidak akan mampu menghalangi kebenaran Islam. Bahkan jika mereka berusaha dengan tipu daya, kehendak Allah akan tetap berlaku, sebagaimana dinyatakan dalam Surat Al-Insyiraah Ayat 7-8.

Penutup.

Kegundahan Rasulullah SAW dalam menghadapi umatnya menjadi pelajaran bagi umat Islam tentang pentingnya kesabaran, keteguhan hati, dan tawakal kepada Allah dalam menyampaikan kebenaran. Allah memberikan janji kemenangan kepada Rasulullah dan umatnya, menunjukkan bahwa kebenaran akan selalu menang atas kebatilan.

Login

atau masuk dengan