Skip to content Skip to footer

Perang Tabuk

Daftar Isi.

  1. Pendahuluan.
  2. Pembatalan Perjanjian dengan Kaum Musyrikin.
  3. Perintah Memerangi Kaum Musyrikin Pelanggar Perjanjian.
  4. Larangan Peperangan di Bulan Haram.
  5. Sikap Orang Mukmin dalam Perang Tabuk.
  6. Sikap Orang Munafik dalam Perang Tabuk.
  7. Janji Allah bagi Mujahidin.
  8. Alasan yang Dibenarkan untuk Tidak Berperang.

Pendahuluan.

Perang Tabuk adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tahun ke-9 Hijriyah. Perang ini dipicu oleh ancaman dari Romawi yang membuat Rasulullah ﷺ memobilisasi kaum Muslimin untuk menghadapi potensi serangan. Perang ini tidak hanya menjadi simbol kekuatan fisik umat Islam tetapi juga ujian keimanan.

Pembatalan Perjanjian dengan Kaum Musyrikin.

Allah memerintahkan pemutusan hubungan dengan kaum musyrikin yang telah melanggar perjanjian damai dengan Rasulullah ﷺ. Surat At-Taubah: Ayat 1-4 memberikan kejelasan mengenai pemutusan ini:

(“(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrikin yang telah mengadakan perjanjian dengan kamu (kaum muslimin). Maka berjalanlah kamu di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir.”)

Perintah Memerangi Kaum Musyrikin Pelanggar Perjanjian.

Allah memberikan perintah kepada kaum Muslimin untuk memerangi kaum musyrikin yang melanggar perjanjian setelah masa tenggang empat bulan selesai. Hal ini tercantum dalam Surat At-Taubah: Ayat 5.

Larangan Peperangan di Bulan Haram.

Bulan Haram memiliki kehormatan khusus dalam syariat Islam. Allah melarang peperangan di bulan ini kecuali jika diserang terlebih dahulu.

Sikap Orang Mukmin dalam Perang Tabuk.

Kaum Mukminin yang beriman dengan sungguh-sungguh tidak ragu untuk berjihad di jalan Allah. Dalam Surat At-Taubah: Ayat 88-89, Allah memuji mereka:

(“Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka. Dan itulah bagi mereka kebaikan, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”)

Sikap Orang Munafik dalam Perang Tabuk.

Sebaliknya, kaum munafik menunjukkan sikap enggan dan mencari alasan untuk tidak ikut serta dalam perang. Allah mengecam perbuatan mereka dalam Surat At-Taubah: Ayat 45-50.

Janji Allah bagi Mujahidin

Bagi mereka yang berjihad di jalan Allah, Allah menjanjikan balasan surga, sebagaimana disebutkan dalam Surat At-Taubah: Ayat 89:

(“Allah telah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”)

Alasan yang Dibenarkan untuk Tidak Berperang.

Islam memberikan pengecualian bagi orang-orang yang memiliki alasan sah untuk tidak ikut berperang, seperti sakit atau keterbatasan fisik dan finansial, sebagaimana dijelaskan dalam Surat At-Taubah: Ayat 91-92.

Penutup.

Perang Tabuk mengajarkan umat Islam untuk bersikap tegas terhadap ancaman, namun tetap mengedepankan keadilan. Selain itu, peristiwa ini menegaskan pentingnya keimanan dan ketaatan kepada Allah di atas segalanya.

Login

atau masuk dengan