Daftar Isi.
- Pendahuluan.
- Pengusiran Bani Nadhir.
- Pengusiran Bani Qainuqa.
- Harta Rampasan Perang.
- Koalisi Orang Munafik dengan Bani Nadhir.
- Penutup.
Pendahuluan.
Pada periode Madinah, Rasulullah SAW menghadapi berbagai tantangan, termasuk dari kaum Yahudi Bani Nadhir dan Bani Qainuqa. Kedua kelompok ini melakukan berbagai pengkhianatan dan persekongkolan yang membahayakan umat Islam. Perang melawan mereka tidak hanya untuk mempertahankan keamanan Madinah tetapi juga menjadi pelajaran penting tentang akibat pengkhianatan dan pelanggaran perjanjian.
Pengusiran Bani Nadhir.
Bani Nadhir adalah kelompok Yahudi yang tinggal di sekitar Madinah. Setelah terbukti berkhianat, mereka diusir dari kampung-kampung mereka. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hasyr Ayat 2-5:
“Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka bahwa mereka akan keluar, dan mereka pun yakin bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari (siksa) Allah; maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka.”
(Surat Al-Hasyr Ayat 2)
Pengusiran ini menjadi pelajaran bagi kaum Muslimin untuk senantiasa waspada terhadap tipu daya musuh.
Pengusiran Bani Qainuqa.
Bani Qainuqa juga melakukan pelanggaran perjanjian dengan umat Islam. Dalam Surat Al-Hasyr Ayat 15-17, Allah menggambarkan perilaku mereka yang akhirnya membawa kehancuran:
“(Mereka adalah) seperti orang-orang Yahudi yang belum lama sebelum mereka telah merasakan akibat buruk dari perbuatan mereka, dan bagi mereka azab yang pedih.”
(Surat Al-Hasyr Ayat 15)
Pengusiran Bani Qainuqa menjadi bukti bahwa Allah tidak akan membiarkan pengkhianatan tanpa balasan.
Harta Rampasan Perang.
Harta rampasan perang (fa’i) yang diperoleh dari Bani Nadhir dan Bani Qainuqa dibagi sesuai ketentuan syariat. Allah SWT menjelaskan dalam Surat Al-Hasyr Ayat 6-7:
“Dan apa saja harta rampasan (fa’i) yang Allah berikan kepada Rasul-Nya dari harta benda mereka, maka untuk mendapatkannya kamu tidak mengerahkan seekor kuda pun dan tidak pula seekor unta, tetapi Allah memberikan kekuasaan kepada para rasul-Nya atas apa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
(Surat Al-Hasyr Ayat 6)
Harta ini digunakan untuk kepentingan kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan musafir.
Koalisi Orang Munafik dengan Bani Nadhir.
Orang-orang munafik mencoba membangun koalisi dengan Bani Nadhir untuk melawan Rasulullah SAW. Allah menyebutkan dalam Surat Al-Hasyr Ayat 11-14 bahwa janji mereka hanyalah kebohongan:
“Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang.”
(Surat Al-Hasyr Ayat 12)
Koalisi ini tidak membuahkan hasil, dan justru memperlihatkan kebohongan serta kelemahan kaum munafik.
Penutup.
Perang melawan Bani Nadhir dan Qainuqa adalah bukti keadilan Islam dalam menegakkan keamanan dan menanggapi pengkhianatan. Peristiwa ini memberikan pelajaran bahwa pengkhianatan terhadap perjanjian tidak akan dibiarkan tanpa hukuman, dan bahwa kepercayaan kepada Allah adalah kunci keberhasilan.