Skip to content Skip to footer

Keistimewaan Risalah Muhammad ﷺ

Daftar Isi.

  1. Pendahuluan.
  2. Termaktub di Dalam Kitab Samawi Sebelumnya.
  3. Dibenarkan oleh Seluruh Para Nabi/Rasul Sebelumnya.
  4. Sebagai Risalah Terakhir.
  5. Diutus untuk Seluruh Umat Manusia.
  6. Penutup.

Pendahuluan.

Risalah Muhammad SAW merupakan risalah terakhir yang menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya. Risalah ini memiliki keistimewaan yang luar biasa, baik dari sisi sifat, tujuan, maupun dampaknya bagi umat manusia. Dalam pembahasan ini, kita akan mengulas berbagai keistimewaan risalah Muhammad SAW berdasarkan ayat-ayat Alquran.

Termaktub di Dalam Kitab Samawi Sebelumnya.

Risalah Nabi Muhammad SAW telah disebutkan dalam kitab-kitab samawi sebelumnya. Dalam Surat Al-A’raaf Ayat 157:

“Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar, dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk, dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Alquran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
(Surat Al-A’raaf Ayat 157)

Dibenarkan oleh Seluruh Para Nabi/Rasul Sebelumnya.

Nabi Muhammad SAW telah dibenarkan oleh nabi-nabi sebelumnya. Dalam Surat Ali ‘Imran Ayat 81, Allah berfirman:

“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: ‘Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, lalu datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.’ Allah berfirman: ‘Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku atas yang demikian itu?’ Mereka menjawab: ‘Kami mengakui.’ Allah berfirman: ‘Kalau begitu Saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu.'”
(Surat Ali ‘Imran Ayat 81)

Sebagai Risalah Terakhir.

Risalah Muhammad SAW merupakan risalah terakhir yang tidak ada lagi nabi setelahnya. Dalam Surat Al-Ahzaab Ayat 40, Allah menegaskan:

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu. Tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
(Surat Al-Ahzaab Ayat 40)

Diutus untuk Seluruh Umat Manusia.

Nabi Muhammad SAW diutus sebagai pembawa risalah untuk seluruh umat manusia. Hal ini disebutkan dalam Surat Saba’ Ayat 28:

“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.”
(Surat Saba’ Ayat 28)

Selain itu, dalam Surat Al-Jumu’ah Ayat 2-4, Allah berfirman bahwa Nabi Muhammad SAW diutus untuk membacakan ayat-ayat-Nya kepada kaum yang sebelumnya berada dalam kesesatan.

Penutup.

Keistimewaan risalah Muhammad SAW terletak pada sifatnya yang universal, relevansinya dengan semua zaman, dan perannya dalam menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya. Risalah ini menjadi pedoman bagi umat manusia untuk mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat.

Login

atau masuk dengan