Daftar Isi.
- Nuh AS Dianggap Sesat.
- Nuh AS Dianggap Pendusta dan Mengada-ada.
- Nuh AS Dianggap Gila.
- Nuh AS Dianggap Pimpinan Kaum Lemah.
- Pembangkangan dan Makar Kaum Nuh AS.
- Jawaban Nuh AS terhadap Pembangkangan Kaumnya.
- Doa Nuh AS.
Pendahuluan.
Nabi Nuh AS adalah salah satu nabi yang mendapatkan tantangan berat dalam menyampaikan risalah Allah SWT. Kaumnya menunjukkan berbagai sikap negatif, seperti menganggapnya sesat, pendusta, hingga gila. Kisah Nabi Nuh AS mengajarkan tentang kesabaran, keteguhan iman, dan pentingnya tawakal kepada Allah SWT di tengah ujian.
Nuh AS Dianggap Sesat.
Kaum Nabi Nuh AS menuduhnya sebagai orang yang sesat karena menyampaikan perintah Allah untuk menyembah-Nya. Namun, Nabi Nuh AS menegaskan bahwa ia adalah utusan Allah yang membawa peringatan bagi mereka.
“Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: ‘Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya.’ Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar.”
(Surat Al-A’raaf Ayat 59)
Kaum tersebut membantahnya, tetapi Nabi Nuh tetap sabar dan terus berdakwah.
Nuh AS Dianggap Pendusta dan Mengada-ada.
Para pemuka kaumnya menuduh Nabi Nuh AS hanya membuat-buat cerita dan pendustaan. Mereka menganggap Nabi Nuh AS hanya seorang manusia biasa yang tidak memiliki kelebihan dibanding mereka.
“Maka berkatalah para pemimpin yang kafir dari kaumnya: ‘Kami tidak melihat kamu, melainkan seorang manusia biasa seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikutimu kecuali orang-orang yang hina di antara kami.'”
(Surat Huud Ayat 27)
Nuh AS Dianggap Gila.
Kaum Nuh bahkan menuduh beliau sebagai orang gila dan menolak untuk mendengarkan ajarannya. Mereka merasa bahwa apa yang dibawa Nabi Nuh AS adalah sesuatu yang tidak masuk akal.
“Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh, maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: ‘Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman.'”
(Surat Al-Qamar Ayat 9)
Nuh AS Dianggap Pimpinan Kaum Lemah.
Para pengikut Nabi Nuh AS sebagian besar adalah orang-orang yang dianggap lemah oleh kaumnya. Hal ini menjadi alasan tambahan bagi kaum yang menentangnya untuk tidak mempercayai beliau.
“Mereka berkata: ‘Apakah kami akan beriman kepadamu sedangkan yang mengikutimu ialah orang-orang yang hina?'”
(Surat Asy-Syu’araa’ Ayat 111)
Pembangkangan dan Makar Kaum Nuh AS.
Kaum Nabi Nuh AS tidak hanya menolak dakwah beliau, tetapi juga merencanakan tipu daya untuk menyesatkan umatnya. Mereka bahkan mengingatkan satu sama lain untuk tetap menyembah berhala-berhala mereka.
“Nuh berkata: ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka mendurhakaiku dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka.'”
(Surat Nuh Ayat 21)
Jawaban Nuh AS terhadap Pembangkangan Kaumnya.
Nabi Nuh AS terus bersikap tegas dan menyerahkan segala urusan kepada Allah. Ia mengingatkan kaumnya tentang konsekuensi penolakan mereka terhadap risalah Allah.
“Jika kamu berpaling, aku tidak meminta upah sedikitpun darimu. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri.”
(Surat Yunus Ayat 72)
Doa Nuh AS.
Melihat penolakan dan keburukan yang dilakukan kaumnya, Nabi Nuh AS memohon pertolongan Allah untuk menyelamatkan dirinya dan orang-orang beriman serta membinasakan kaum yang zalim.
“Nuh berkata: ‘Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.'”
(Surat Nuh Ayat 26)
Penutup.
Sikap kaum Nabi Nuh AS terhadap dakwah beliau menunjukkan betapa berat ujian yang dihadapi seorang nabi dalam menyampaikan risalah Allah. Kisah ini mengajarkan tentang pentingnya kesabaran, tawakal, dan keteguhan iman meskipun menghadapi penolakan yang berat.