Skip to content Skip to footer

Dakwah Nuh As.

Daftar Isi.

  • Berdakwah Selama 950 Tahun.
  • Berdakwah Siang dan Malam.
  • Berdakwah Secara Terang-terangan dan Diam-diam.
  • Berdakwah (Menyeru) Kaumnya kepada Tauhidullah.
  • Berdakwah (Menyeru) Kaumnya untuk Bersyukur.

Pendahuluan.

Nabi Nuh AS adalah salah satu nabi yang diutus kepada kaumnya untuk menyeru mereka kembali kepada tauhid, yaitu menyembah Allah SWT dan meninggalkan kesyirikan. Nabi Nuh AS berdakwah selama ratusan tahun dengan berbagai pendekatan, baik secara terang-terangan maupun diam-diam. Kisah ini sarat akan pelajaran tentang kesabaran, keikhlasan, dan perjuangan dalam menyampaikan kebenaran.

Berdakwah Selama 950 Tahun.

Allah SWT mengutus Nabi Nuh AS kepada kaumnya dan menjadikan masa dakwahnya sebagai salah satu ujian. Nabi Nuh AS berdakwah selama 950 tahun, tetapi hanya sedikit yang mengikuti ajarannya. Firman Allah:

“Dan sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Lalu mereka ditimpa banjir besar, mereka adalah orang-orang zalim.”
(Surat Al-Ankabut Ayat 14)

Allah menyelamatkan Nabi Nuh AS dan orang-orang yang beriman melalui bahtera sebagai pelajaran bagi umat manusia.

“Maka Kami selamatkan Nuh dan para penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia.”
(Surat Al-Ankabut Ayat 15)

Berdakwah Siang dan Malam.

Nabi Nuh AS tidak mengenal waktu dalam berdakwah. Beliau menyeru kaumnya siang dan malam, namun seruannya hanya membuat mereka semakin menjauh dari kebenaran. Firman Allah:

“Nuh berkata: ‘Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang.’”
(Surat Nuh Ayat 5)

Namun, kaumnya menolak dengan keras, menutup telinga, dan menyombongkan diri.

“Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (ingkar) dan menyombongkan diri dengan sangat.”
(Surat Nuh Ayat 7)

Berdakwah Secara Terang-terangan dan Diam-diam.

Nabi Nuh AS menggunakan berbagai metode dalam dakwahnya. Ia menyeru kaumnya secara terang-terangan dan juga secara diam-diam. Firman Allah:

“Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan.”
(Surat Nuh Ayat 8)

“Kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan dan dengan diam-diam.”
(Surat Nuh Ayat 9)

Berdakwah (Menyeru) Kaumnya kepada Tauhidullah.

Nabi Nuh AS mengajak kaumnya untuk hanya menyembah Allah, bertakwa kepada-Nya, dan menaati Nabi Nuh AS sebagai utusan Allah. Firman Allah:

“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan perintah): ‘Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepada mereka azab yang pedih.'”
(Surat Nuh Ayat 1)

“(Yaitu) hendaklah kamu mengabdi kepada Allah, bertakwalah pada-Nya, dan taatilah aku.”
(Surat Nuh Ayat 3)

Berdakwah (Menyeru) Kaumnya untuk Bersyukur.

Dalam dakwahnya, Nabi Nuh AS juga mengingatkan kaumnya untuk bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan, seperti penciptaan langit dan bumi, serta kemudahan yang ada di dunia. Firman Allah:

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.'”
(Surat Nuh Ayat 10)

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?”
(Surat Nuh Ayat 15-16)

Penutup.

Kisah Nabi Nuh AS adalah cerminan kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan dalam menyampaikan kebenaran meskipun menghadapi penolakan yang keras. Dakwah beliau mengajarkan bahwa tugas seorang hamba hanyalah menyampaikan pesan Allah dengan sebaik-baiknya. Balasan atas usaha itu sepenuhnya adalah urusan Allah SWT.

Login

atau masuk dengan