Daftar Isi.
- Tabiat Penduduk Sodom.
- Dakwah Luth AS kepada Penduduk Sodom.
- Penolakan Kaum Sodom terhadap Dakwah Luth AS.
- Azab bagi Kaum Sodom.
Pendahuluan.
Kisah Nabi Luth AS adalah salah satu pelajaran besar dalam Al-Qur’an mengenai penyimpangan moral dan konsekuensi dari perbuatan yang melanggar fitrah manusia. Nabi Luth AS diutus kepada kaum Sodom yang dikenal melakukan perbuatan keji, seperti homoseksual, yang belum pernah dilakukan oleh umat sebelumnya. Nabi Luth AS berdakwah dengan mengajak mereka kembali kepada Allah dan meninggalkan perbuatan dosa. Namun, mereka menolak seruan tersebut hingga akhirnya Allah menurunkan azab yang sangat dahsyat kepada mereka.
Tabiat Penduduk Sodom.
Kaum Sodom memiliki perilaku yang sangat menyimpang dari ajaran Allah. Mereka melakukan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh umat sebelumnya, yaitu homoseksual. Allah SWT menggambarkan keadaan mereka dalam firman-Nya:
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) ketika ia berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu kerjakan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun di dunia ini sebelummu? Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.'”
(Surat Al-A’raaf Ayat 80-81)
Kaum ini bahkan dengan terang-terangan memperlihatkan perbuatan mereka tanpa merasa malu atau bersalah.
Dakwah Luth AS kepada Penduduk Sodom.
Nabi Luth AS dengan penuh kesabaran mengajak kaum Sodom untuk kembali kepada Allah SWT, meninggalkan perbuatan dosa mereka, dan bertakwa. Beliau juga menawarkan jalan yang benar melalui pernikahan yang sah:
“Luth berkata: ‘Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu membuatku malu. Dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuatku terhina.’ Mereka berkata: ‘Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?’ Luth berkata: ‘Inilah putri-putriku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara halal).'”
(Surat Al-Hijr Ayat 67-71)
Namun, kaum Sodom tetap menolak dan memilih jalan kemaksiatan.
Penolakan Kaum Sodom terhadap Dakwah Luth AS.
Alih-alih menerima seruan Nabi Luth AS, kaum Sodom mendustakan beliau dan bahkan mengancam untuk mengusir atau mencelakainya. Mereka tidak hanya menolak dakwah, tetapi juga menunjukkan permusuhan yang nyata:
“Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul, ketika saudara mereka; Luth berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu tidak bertakwa?'”
(Surat Asy-Syu’araa Ayat 160-161)
Kaum Sodom menantang Nabi Luth AS dan meminta azab Allah jika seruan beliau benar:
“Dan jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: ‘Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang benar.'”
(Surat Al-Ankabut Ayat 29)
Azab bagi Kaum Sodom.
Karena pembangkangan dan dosa-dosa besar yang dilakukan oleh kaum Sodom, Allah SWT menurunkan azab yang sangat dahsyat kepada mereka. Azab tersebut berupa gempa besar dan hujan batu yang membinasakan seluruh kaum Sodom:
“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras, bertubi-tubi.”
(Surat Hud Ayat 82)
Azab ini menjadi peringatan bagi seluruh umat manusia agar tidak melampaui batas dalam kemaksiatan dan selalu kembali kepada Allah.
Penutup.
Kisah Nabi Luth AS dan kaum Sodom memberikan pelajaran yang sangat berharga tentang bahaya penyimpangan moral dan akibat dari menolak kebenaran. Allah SWT mengajarkan bahwa setiap perbuatan memiliki konsekuensi, dan hanya dengan bertakwa kepada-Nya manusia dapat selamat dari kehancuran. Kisah ini juga mengingatkan pentingnya menegakkan moralitas dan menjaga fitrah manusia sesuai dengan ajaran Allah.