Daftar Isi.
- Dialog Qarun dan Kaumnya.
- Sikap Kaum Qarun.
- Qarun Ditimpa Azab.
- Kesadaran Kaum Qarun.
Pendahuluan.
Kisah Qarun merupakan salah satu kisah yang diceritakan dalam Al-Qur’an pada Surat Al-Qashash. Qarun adalah seorang yang berasal dari kaum Nabi Musa dan dianugerahi harta kekayaan melimpah oleh Allah. Namun, sikap sombong dan lupa diri membuatnya ditimpa azab yang berat. Kisah ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya bersyukur atas nikmat Allah, tidak sombong, serta menjauhi kerusakan di muka bumi.
Dialog Qarun dan Kaumnya.
Dalam Surat Al-Qashash Ayat 76-78, Allah menjelaskan bahwa Qarun adalah bagian dari kaum Nabi Musa tetapi berlaku aniaya terhadap mereka. Qarun diberi kekayaan besar, hingga kunci perbendaharaannya harus dipikul oleh banyak orang yang kuat. Ketika Qarun bangga akan kekayaannya, kaumnya memperingatkannya:
“Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.”
(Surat Al-Qashash Ayat 76)
Kaumnya juga mengingatkannya agar memanfaatkan nikmat Allah untuk mencari kebahagiaan akhirat, tanpa melupakan kehidupan dunia dan berbuat baik kepada sesama:
“Dan carilah pada apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu (untuk kebahagiaan) negeri akhirat, dan jangan kamu lupakan bagianmu dari kehidupan dunia dan berbuat baiklah seperti Allah telah berbuat baik padamu, dan jangan berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
(Surat Al-Qashash Ayat 77)
Namun, Qarun menjawab dengan sombong bahwa kekayaannya adalah hasil dari ilmunya sendiri, tanpa menyadari bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat darinya.
Sikap Kaum Qarun.
Ketika Qarun keluar dengan penuh kemegahan, kaum yang cinta dunia berkata, “Semoga kiranya kita memiliki seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun.” Mereka menganggap Qarun memiliki keuntungan besar.
Namun, kaum yang diberi ilmu memperingatkan:
“Pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidaklah diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar.”
(Surat Al-Qashash Ayat 80)
Qarun Ditimpa Azab.
Kesombongan Qarun memuncak ketika ia terus menolak peringatan. Allah kemudian membenamkan Qarun beserta seluruh rumah dan hartanya ke dalam bumi, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut:
“Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya dari azab Allah. Dan tidaklah ia termasuk orang-orang yang dapat membela dirinya.”
(Surat Al-Qashash Ayat 81)
Kesadaran Kaum Qarun.
Setelah Qarun diazab, mereka yang sebelumnya menginginkan kedudukannya menyadari kekeliruan mereka dan berkata:
“Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan Dia menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita, sungguh Dia telah membenamkan kita pula.”
(Surat Al-Qashash Ayat 82)
Penutup.
Kisah Qarun memberikan pelajaran penting bahwa kekayaan yang melimpah adalah amanah yang harus digunakan untuk kebaikan. Kesombongan dan kebanggaan yang berlebihan dapat membawa kehancuran, sementara bersyukur dan berbagi adalah jalan menuju keridhaan Allah.