Daftar Isi.
- Ashab al Qaryah Didatangi 3 Utusan.
- Dialog Antara Ashab al Qaryah dengan 3 Utusan.
- Habib an Najjar Menasihati Ashab al Qaryah.
- Habib an Najjar Diampuni dan akan Masuk Surga.
- Ashab al Qaryah Ditimpa Azab.
Pendahuluan.
Kisah Ashab al Qaryah mengisahkan sekelompok penduduk di negeri Anthakiyah yang didatangi oleh tiga utusan Allah. Mereka diutus untuk menyampaikan kebenaran, tetapi mendapat perlakuan buruk dari penduduk setempat. Kisah ini terabadikan dalam Surat Yaasiin ayat 13-29 dan memberikan pelajaran tentang pentingnya menerima kebenaran serta dampak dari menolak peringatan Allah.
Konten Materi.
Ashab al Qaryah Didatangi 3 Utusan.
Dalam Surat Yaasiin ayat 13-14, Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk menceritakan kepada kaumnya kisah penduduk Anthakiyah yang didatangi oleh tiga utusan. Awalnya, dua utusan diutus, tetapi mereka didustakan. Maka, Allah menguatkan keduanya dengan utusan ketiga.
“Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka.”
(Surat Yaasiin Ayat 13)
“Ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: ‘Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.'”
(Surat Yaasiin Ayat 14)
Dialog Antara Ashab al Qaryah dengan 3 Utusan.
Penduduk negeri tersebut menolak para utusan dengan alasan bahwa mereka hanyalah manusia biasa. Mereka juga menuduh utusan-utusan tersebut berdusta.
“Mereka menjawab: ‘Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka.'”
(Surat Yaasiin Ayat 15)
Habib an Najjar Menasihati Ashab al Qaryah.
Seorang laki-laki bernama Habib an Najjar datang dari ujung kota untuk mendukung para utusan. Ia mengajak penduduk untuk mengikuti mereka yang tidak meminta balasan apa pun atas dakwah mereka.
“Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: ‘Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu.'”
(Surat Yaasiin Ayat 20)
Habib juga menegaskan keyakinannya kepada Allah yang menciptakannya dan menjadi tempatnya kembali. Ia memberikan nasihat mendalam tentang pentingnya meninggalkan penyembahan selain Allah.
Habib an Najjar Diampuni dan akan Masuk Surga.
Habib an Najjar akhirnya dibunuh oleh kaumnya. Namun, Allah mengampuni dosanya dan memasukkannya ke dalam surga. Ia merasa bahagia dan berharap kaumnya mengetahui nikmat yang ia terima.
“Dikatakan (kepadanya): ‘Masuklah ke surga.’ Ia berkata: ‘Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui, apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan.'”
(Surat Yaasiin Ayat 26-27)
Ashab al Qaryah Ditimpa Azab.
Setelah membunuh Habib, penduduk Anthakiyah dihukum dengan azab berupa suara keras yang mengakibatkan kematian mereka semua. Ini adalah bukti nyata dari kemurkaan Allah terhadap kaum yang melampaui batas.
“Dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah ia (meninggal) suatu pasukan pun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya. Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati.”
(Surat Yaasiin Ayat 28-29)
Penutup.
Kisah Ashab al Qaryah memberikan pelajaran tentang keimanan, kesabaran dalam berdakwah, dan akibat buruk dari menolak peringatan Allah. Para utusan Allah dan Habib an Najjar menjadi teladan keberanian dalam menyampaikan kebenaran, meskipun harus menghadapi risiko besar.