Daftar Isi.
- Musa A.S. dan Muridnya.
- Musa A.S. Bertemu Khidhr.
- Khidhr Membocorkan Perahu.
- Khidhr Membunuh Seorang Anak.
- Khidhr Memperbaiki Dinding Rumah.
- Hikmah Perbuatan Khidhr.
Pendahuluan.
Kisah Nabi Musa A.S. dengan Khidhr adalah salah satu cerita dalam Surat Al-Kahfi yang mengandung hikmah dan pelajaran penting. Kisah ini dimulai dengan perjalanan Nabi Musa bersama muridnya, Yusya’ bin Nun, untuk menemui Khidhr, seorang hamba Allah yang dianugerahi ilmu dan rahmat. Dalam perjalanan ini, Allah mengajarkan kepada Nabi Musa tentang batas-batas ilmu manusia dan kebijaksanaan Allah dalam takdir-Nya.
Konten Materi.
Musa A.S. dan Muridnya
Nabi Musa memulai perjalanan bersama muridnya, Yusya’, untuk mencari “pertemuan dua lautan”. Dalam perjalanan ini, Allah menguji kesabaran mereka. Ayat-ayat yang berkaitan:
“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: ‘Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun.’ (Surat Al-Kahfi Ayat 60)”
Musa A.S. Bertemu Khidhr.
Setelah perjalanan panjang, Musa bertemu dengan Khidhr, seorang hamba Allah yang diberi rahmat dan ilmu. Musa meminta izin untuk belajar dari Khidhr, meskipun dia diperingatkan bahwa dirinya mungkin tidak mampu bersabar atas apa yang akan diajarkan.
“Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. (Surat Al-Kahfi Ayat 65)”
Khidhr Membocorkan Perahu.
Dalam perjalanan bersama, Khidhr melubangi perahu yang mereka tumpangi. Hal ini membuat Nabi Musa heran, karena tindakan itu tampak merugikan. Namun, Khidhr meminta Musa bersabar.
“Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu, lalu Khidhr melubanginya… (Surat Al-Kahfi Ayat 71)”
Khidhr Membunuh Seorang Anak.
Di perjalanan berikutnya, Khidhr membunuh seorang anak kecil, yang kembali membuat Nabi Musa bertanya-tanya. Tindakan ini penuh hikmah, yang baru dijelaskan kemudian.
“Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya menjumpai seorang anak, lalu Khidhr membunuhnya… (Surat Al-Kahfi Ayat 74)”
Khidhr Memperbaiki Dinding Rumah.
Ketika mereka tiba di sebuah desa yang tidak ramah, Khidhr memperbaiki dinding yang hampir roboh tanpa meminta imbalan. Hal ini kembali menimbulkan keheranan Musa.
“Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri… Khidhr menegakkan dinding itu. (Surat Al-Kahfi Ayat 77)”
Hikmah Perbuatan Khidhr.
Khidhr menjelaskan hikmah di balik semua tindakannya:
- Perahu dilubangi untuk menyelamatkannya dari raja zalim.
- Anak dibunuh karena akan membawa kesesatan bagi orang tuanya.
- Dinding diperbaiki karena menyimpan harta anak yatim.
“Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin… Adapun anak muda itu, maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin… Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua anak yatim… (Surat Al-Kahfi Ayat 79-82)”
Penutup.
Kisah ini mengajarkan bahwa pengetahuan manusia sangat terbatas dibandingkan dengan hikmah Allah. Apa yang tampak buruk bagi manusia, sebenarnya bisa menjadi bentuk kasih sayang dan perlindungan dari Allah.