Skip to content Skip to footer

Ibrahim As. dan Tamunya (Malaikat)

Daftar Isi.

  • Ibrahim AS Menyuguhi Para Tamunya.
  • Tamu Membawa Kabar tentang Kelahiran Ishak dan Ya’qub.
  • Ibrahim AS Berdialog dengan Tamu tentang Kaum Luth AS.

Pendahuluan.

Kisah Nabi Ibrahim AS dalam menyambut tamunya yang ternyata malaikat adalah salah satu cerita yang penuh hikmah dalam Al-Qur’an. Melalui interaksi ini, Allah SWT menyampaikan kabar gembira kepada Ibrahim AS tentang kelahiran Ishak dan Ya’qub serta memberikan informasi mengenai azab yang akan diturunkan kepada kaum Luth. Sikap ramah, sabar, dan tawakal Nabi Ibrahim AS menjadi teladan abadi bagi umat manusia.

Ibrahim AS Menyuguhi Para Tamunya.

Dalam Surat Huud Ayat 69–70, Allah SWT menceritakan bagaimana Nabi Ibrahim AS menyambut tamunya dengan penuh keramahan dan kemurahan hati:

“Dan sungguh utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada Ibrahim dengan kabar gembira, mereka mengucapkan: ‘Selamat.’ Ibrahim menjawab: ‘Selamat,’ maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.”
(Surat Huud Ayat 69)

Namun, ketika Ibrahim AS melihat tamunya tidak menjamah makanan yang disajikan, beliau merasa takut. Malaikat itu kemudian menenangkannya dan menyampaikan bahwa mereka diutus kepada kaum Luth:

“Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: ‘Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth.'”
(Surat Huud Ayat 70)

Tamu Membawa Kabar tentang Kelahiran Ishak dan Ya’qub.

Para malaikat juga membawa kabar gembira tentang kelahiran seorang anak laki-laki bernama Ishak, yang kemudian akan memiliki keturunan bernama Ya’qub. Istri Ibrahim AS merasa heran karena usianya yang telah tua, namun malaikat meyakinkan bahwa hal ini adalah ketetapan Allah SWT:

“Dan istrinya berdiri (di balik tirai) lalu ia tersenyum, maka kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir putranya) Ya’qub.”
(Surat Huud Ayat 71)

“Istrinya berkata: ‘Sungguh mengherankan, akankah aku melahirkan anak, padahal aku seorang perempuan tua, dan ini suamiku dalam keadaan sudah tua pula?’ Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh.”
(Surat Huud Ayat 72)

Para malaikat menjawab bahwa hal tersebut adalah rahmat dan keberkahan dari Allah SWT untuk keluarga Ibrahim:

“Para malaikat itu berkata: ‘Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atasmu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.'”
(Surat Huud Ayat 73)

Ibrahim AS Berdialog dengan Tamu tentang Kaum Luth AS.

Setelah menyampaikan kabar gembira, malaikat menjelaskan tujuan mereka yang lain, yaitu memberikan azab kepada kaum Luth. Nabi Ibrahim AS mencoba berdialog untuk membela kaum Luth, namun Allah SWT telah menetapkan keputusan-Nya:

“Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, diapun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth.”
(Surat Huud Ayat 74)

Malaikat menjawab bahwa azab tersebut adalah keputusan yang pasti dari Allah SWT:

“Hai Ibrahim, tinggalkanlah soal jawab ini, sesungguhnya telah datang ketetapan Tuhanmu, dan sesungguhnya mereka itu akan didatangi azab yang tidak dapat ditolak.”
(Surat Huud Ayat 76)

Penutup.

Kisah Nabi Ibrahim AS dan tamunya mengajarkan kita tentang keramahtamahan, kepatuhan kepada ketetapan Allah, dan keteguhan iman. Melalui kisah ini, kita juga memahami bahwa rahmat Allah SWT melampaui logika manusia, seperti kelahiran Ishak dari pasangan yang sudah lanjut usia. Selain itu, ketegasan Allah SWT terhadap kaum yang durhaka menjadi peringatan bagi manusia untuk senantiasa bertakwa.

Login

atau masuk dengan