Daftar Isi.
- Nikmat Allah bagi Kaum ‘Aad.
- Dakwah Hud AS kepada Kaum ‘Aad.
- Peringatan Azab bagi Kaum ‘Aad.
- Penolakan Kaum ‘Aad terhadap Dakwah Hud AS.
- Keangkuhan dan Kesombongan Kaum ‘Aad.
Pendahuluan.
Nabi Hud AS diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada kaum ‘Aad, sebuah bangsa yang dikenal dengan kekuatan fisik dan bangunan tinggi mereka. Kaum ini hidup dalam kemewahan, tetapi mereka menyimpang dari jalan Allah dengan menyembah berhala. Nabi Hud AS dengan penuh kesabaran mengingatkan kaumnya untuk kembali kepada Allah, tetapi mereka menolak dengan angkuh. Kisah ini memberikan pelajaran berharga tentang ketaatan kepada Allah, kerendahan hati, dan akibat dari kesombongan.
Nikmat Allah bagi Kaum ‘Aad.
Kaum ‘Aad diberikan banyak nikmat oleh Allah SWT, seperti kekuatan, tanah yang subur, dan kehidupan yang makmur. Namun, mereka tidak bersyukur dan justru menyembah selain Allah. Dalam Surat Al-Fajr Ayat 6-8, Allah berfirman:
“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Aad? (Yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain.”
(Surat Al-Fajr Ayat 6-8)
Namun, nikmat ini malah menjadikan mereka sombong dan merasa tidak membutuhkan Allah.
Dakwah Hud AS kepada Kaum ‘Aad.
Nabi Hud AS diutus untuk memperingatkan kaumnya agar kembali kepada Allah dan meninggalkan penyembahan berhala. Firman Allah:
“Dan kepada kaum ‘Aad (Kami utus) saudara mereka, Hud. Ia berkata: ‘Hai kaumku, hendaklah kamu mengabdi kepada Allah, sekali-kali tiada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan.'”
(Surat Huud Ayat 50)
Nabi Hud AS juga mengingatkan kaumnya untuk memohon ampun kepada Allah dan bertobat agar mereka mendapatkan rahmat-Nya:
“Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.”
(Surat Huud Ayat 52)
Peringatan Azab bagi Kaum ‘Aad.
Kaum ‘Aad diperingatkan tentang azab Allah jika mereka terus membangkang. Nabi Hud AS menegaskan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan bahwa kesombongan mereka akan membawa kehancuran.
“Dan ingatlah (Hud) saudara kaum ‘Aad, yaitu ketika ia memberi peringatan kepada kaumnya di Al-Ahqaaf dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya (dengan mengatakan): ‘Janganlah kamu menyembah selain Allah, sesungguhnya aku khawatir kamu ditimpa azab hari yang besar.'”
(Surat Al-Ahqaaf Ayat 21)
Penolakan Kaum ‘Aad terhadap Dakwah Hud AS.
Alih-alih menerima seruan Nabi Hud AS, kaum ‘Aad menolak dan mengejeknya. Mereka merasa bahwa Nabi Hud AS tidak membawa sesuatu yang baru dan hanya mencoba memalingkan mereka dari tuhan-tuhan mereka.
“Mereka menjawab: ‘Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari tuhan-tuhan kami?, maka datangkanlah kepada kami azab yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar.'”
(Surat Al-Ahqaaf Ayat 22)
Keangkuhan dan Kesombongan Kaum ‘Aad.
Kaum ‘Aad hidup dalam kemewahan dan membangun bangunan tinggi untuk menunjukkan kekuatan mereka. Namun, mereka mengabaikan peringatan Nabi Hud AS dan tetap sombong.
“Apakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main? Dan kamu membuat benteng-benteng dengan maksud supaya kamu kekal (di dunia)?”
(Surat Asy-Syu’araa Ayat 128-129)
Akhirnya, mereka dihancurkan oleh angin kencang selama tujuh malam dan delapan hari yang membinasakan seluruh kaum yang kafir.
Penutup.
Kisah Nabi Hud AS dan kaum ‘Aad memberikan pelajaran penting tentang bahaya kesombongan, penolakan terhadap kebenaran, dan akibat dari penyimpangan. Nikmat yang tidak disyukuri dan dijalankan sesuai dengan perintah Allah akan membawa kehancuran. Kisah ini mengingatkan kita untuk senantiasa bersyukur, rendah hati, dan taat kepada Allah SWT.