Daftar Isi.
- Kenabian Ayub AS.
- Kesabaran Ayub AS.
- Doa dan Pertolongan Allah kepada Ayub AS.
- Pelajaran dari Kisah Ayub AS.
Pendahuluan.
Nabi Ayub AS adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT dengan ujian yang sangat berat untuk mengajarkan kesabaran dan tawakal. Kehidupan Ayub AS penuh dengan hikmah, karena meskipun menghadapi penyakit berat, kehilangan harta, dan keluarga, ia tetap teguh dalam iman dan selalu bersyukur kepada Allah. Dalam Al-Qur’an, kisah Ayub AS menjadi teladan yang sangat relevan bagi umat manusia.
Kenabian Ayub AS.
Nabi Ayub AS disebutkan sebagai salah satu nabi yang menerima wahyu dari Allah SWT. Allah mengangkat Ayub AS sebagai nabi setelah Nuh AS, Ibrahim AS, Ismail AS, Ishak AS, Ya’qub AS, dan nabi-nabi lainnya.
“Sesungguhnya Kami telah memberi wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberi wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang setelahnya, dan Kami telah memberi wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayub, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”
(Surat An-Nisaa Ayat 163)
Kenabian Ayub AS adalah salah satu bentuk rahmat Allah untuk membimbing umat manusia agar senantiasa bertakwa.
Kesabaran Ayub AS.
Kesabaran Nabi Ayub AS diuji dengan penyakit berat yang dideritanya selama bertahun-tahun. Meski demikian, Ayub AS tetap sabar dan tidak pernah putus asa dalam berdoa kepada Allah SWT. Dalam doanya, ia memohon dengan penuh tawakal:
“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: ‘(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.'”
(Surat Al-Anbiyaa Ayat 83)
Doa tersebut menunjukkan ketulusan dan keyakinan Ayub AS akan kasih sayang Allah yang tak terbatas.
Doa dan Pertolongan Allah kepada Ayub AS.
Allah SWT menjawab doa Nabi Ayub AS dengan memerintahkannya untuk menghentakkan kakinya ke tanah. Dari tanah tersebut, Allah memunculkan air sejuk untuk mandi dan minum yang kemudian menyembuhkan Ayub AS dari penyakitnya.
“Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.”
(Surat Shaad Ayat 42)
Selain menyembuhkan penyakitnya, Allah juga mengembalikan keluarga dan harta Ayub AS yang sebelumnya hilang, bahkan melipatgandakannya sebagai bentuk rahmat dan karunia-Nya:
“Dan Kami menganugerahinya (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran.”
(Surat Shaad Ayat 43)
Pelajaran dari Kisah Ayub AS.
- Kesabaran dan Keteguhan Iman: Ayub AS adalah teladan sempurna dalam menghadapi ujian dengan sabar tanpa kehilangan iman kepada Allah.
- Kekuatan Doa: Kisah ini mengajarkan bahwa doa yang tulus dan ikhlas akan selalu mendapat jawaban dari Allah.
- Rahmat Allah SWT: Allah menunjukkan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya yang sabar dengan memberikan nikmat yang berlipat ganda.
- Keadilan Allah SWT: Setiap ujian yang diberikan Allah adalah sesuai dengan kemampuan hamba-Nya dan selalu membawa hikmah.
Penutup.
Kisah Nabi Ayub AS memberikan inspirasi besar bagi umat manusia tentang pentingnya kesabaran dan tawakal kepada Allah. Dalam menghadapi ujian hidup, Ayub AS adalah contoh nyata bahwa kesabaran, iman, dan doa akan mendatangkan rahmat Allah SWT.