Skip to content Skip to footer

Adam ‘Alaihis Salam di Surga.

Daftar Isi.

  • Kehidupan Adam AS di Surga.
  • Setan Menggoda Adam AS.
  • Allah Menerima Taubat Adam AS dan Memilihnya.

Pendahuluan.

Setelah penciptaannya, Allah SWT menempatkan Nabi Adam AS bersama istrinya, Hawa, di surga. Surga menjadi tempat tinggal pertama mereka, penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan. Namun, di tengah nikmat yang melimpah, ujian pertama manusia terjadi. Setan berhasil menggoda mereka, yang akhirnya menyebabkan keduanya keluar dari surga. Kisah ini mengajarkan hikmah tentang ketaatan, pengampunan Allah, dan sifat musuh abadi manusia, yaitu Iblis.

Kehidupan Adam AS di Surga.

Allah SWT memberikan perintah kepada Adam dan istrinya untuk tinggal di surga dengan kebebasan menikmati segala nikmat, kecuali mendekati satu pohon tertentu. Firman Allah:

“Hai Adam, tinggallah kamu dan istrimu di surga, dan makanlah olehmu berdua makanannya yang banyak lagi baik di mana saja kamu berdua sukai, dan jangan kamu berdua dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu berdua termasuk golongan zalim.”
(Surat Al-Baqarah Ayat 35)

Nikmat surga meliputi tidak adanya rasa lapar, haus, atau panas, sebagaimana dijelaskan dalam Surat Thaahaa Ayat 117-119.

“Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya.”
(Surat Thaahaa Ayat 118-119)

Setan Menggoda Adam AS.

Setan, dengan tipu dayanya, membisikkan godaan kepada Adam dan Hawa untuk memakan buah dari pohon terlarang. Setan berkata bahwa memakan buah pohon itu akan menjadikan mereka malaikat atau kekal di surga. Firman Allah:

“Tuhanmu tidak melarangmu dari pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga).”
(Surat Al-A’raaf Ayat 20)

Setan bersumpah bahwa ia memberikan nasihat yang benar, sehingga akhirnya Adam dan Hawa tergoda. Ketika mereka memakan buah tersebut, aurat mereka terbuka, dan mereka mulai menutupi diri dengan daun-daun surga. Allah pun memanggil mereka dan mengingatkan akan larangan-Nya. Firman-Nya:

“Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu dan Aku katakan kepadamu: ‘Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?’”
(Surat Al-A’raaf Ayat 22)

Allah Menerima Taubat Adam AS dan Memilihnya.

Setelah menyadari kesalahan, Adam dan Hawa memohon ampun kepada Allah dengan penuh penyesalan. Firman Allah:

“Keduanya berkata: ‘Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.'”
(Surat Al-A’raaf Ayat 23)

Allah menerima taubat mereka dan memilih Adam AS sebagai hamba-Nya yang dekat. Firman Allah:

“Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk.”
(Surat Thaahaa Ayat 122)

Penutup.

Kisah Adam AS di surga menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya ketaatan kepada Allah dan kewaspadaan terhadap tipu daya setan. Meski Adam dan Hawa melakukan kesalahan, Allah yang Maha Pengampun menerima taubat mereka, menunjukkan bahwa rahmat dan kasih-Nya selalu tersedia bagi hamba-Nya yang bertobat dengan sungguh-sungguh.

Login

atau masuk dengan