Skip to content Skip to footer

Sikap Manusia terhadap Para Rasul

Daftar Isi.

  • Pendahuluan.
  • Para Rasul Diutus dengan Memakai Bahasa Kaumnya.
  • Perbedaan Syariat Para Rasul.
  • Para Rasul Memiliki Musuh.
  • Para Rasul Menerima Tantangan dari Kaumnya.
  • Bani Israil Membunuh Para Rasul.
  • Penutup.

Pendahuluan.

Allah SWT mengutus para rasul untuk menyampaikan risalah kepada umat manusia dalam berbagai situasi dan zaman. Para rasul menghadapi beragam sikap dari kaumnya, termasuk penerimaan, penolakan, bahkan ancaman dan pembunuhan. Dalam bahasan ini, kita akan membahas bagaimana para rasul menjalankan tugas mereka dan bagaimana umat manusia merespons utusan Allah tersebut.

Para Rasul Diutus dengan Memakai Bahasa Kaumnya.

Allah SWT menegaskan dalam Surat Ibrahim Ayat 4 bahwa setiap rasul diutus dengan bahasa kaumnya agar pesan ilahi dapat dipahami dengan jelas:

“Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.”
(Surat Ibrahim Ayat 4)

Ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi yang jelas dalam menyampaikan pesan agama.

Perbedaan Syariat Para Rasul.

Setiap umat memiliki syariat yang ditetapkan oleh Allah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan zamannya, seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Hajj Ayat 67:

“Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syariat tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantahmu dalam urusan (syariat) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.”
(Surat Al-Hajj Ayat 67)

Perbedaan ini tidak berarti adanya kontradiksi, melainkan sebagai bentuk kebijaksanaan Allah dalam memberikan panduan sesuai konteks masing-masing umat.

Para Rasul Memiliki Musuh.

Para rasul menghadapi berbagai tantangan dari musuh, termasuk dari jin dan manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-An’am Ayat 112:

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).”
(Surat Al-An’am Ayat 112)

Musuh-musuh ini berusaha menghalangi tugas para rasul dan menyesatkan manusia dari kebenaran.

Para Rasul Menerima Tantangan dari Kaumnya.

Banyak rasul mengalami tantangan berat dari kaumnya. Dalam Surat Yusuf Ayat 109, Allah SWT berfirman:

“Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan lelaki-lelaki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul).”
(Surat Yusuf Ayat 109)

Ayat ini menegaskan bahwa meskipun para rasul menghadapi tantangan berat, mereka tetap teguh dalam menyampaikan risalah Allah.

Bani Israil Membunuh Para Rasul.

Tragedi besar terjadi ketika Bani Israil membunuh sebagian rasul yang diutus kepada mereka. Allah berfirman dalam Surat Al-Ma’idah Ayat 70:

“Sungguh Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.”
(Surat Al-Ma’idah Ayat 70)

Ini mencerminkan penolakan keras mereka terhadap kebenaran.

Penutup.

Para rasul adalah utusan Allah yang mulia, diberi tugas untuk membimbing manusia ke jalan yang benar. Namun, perjalanan mereka tidak mudah karena menghadapi berbagai sikap, dari penerimaan hingga penolakan keras. Kisah mereka memberikan pelajaran tentang keteguhan iman dan keikhlasan dalam menghadapi ujian.

Login

atau masuk dengan