TUGAS MALAIKAT
1. Malaikat sebagai Pembawa Kabar Gembira dan Kebaikan
Malaikat sering kali diutus untuk menyampaikan kabar gembira kepada manusia, terutama kepada nabi-nabi Allah. Contohnya terdapat dalam kisah Nabi Ibrahim yang menerima kabar kelahiran seorang anak dari malaikat, sebagaimana disebutkan dalam Surah Adz-Dzaariyaat [51]: 28–30:
“Janganlah kamu takut,” dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak). Lalu isterinya datang memekik lalu menepuk mukanya sendiri seraya berkata: ‘(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul.’ Mereka berkata: ‘Demikianlah Tuhanmu berfirman.’ Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Adz-Dzaariyaat [51]: 28–30)
[atlasvoice]
2. Malaikat sebagai Saksi
Malaikat berperan sebagai saksi atas perbuatan manusia. Hal ini dijelaskan dalam Surah An-Nisaa’ [4]: 166:
“Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi. Cukuplah Allah yang mengakuinya.” (QS. An-Nisaa’ [4]: 166)
Mereka menjadi saksi atas wahyu yang diturunkan kepada para nabi, serta mengawasi perbuatan manusia.
3. Malaikat sebagai Pengawas dan Pencatat Amal Manusia
Setiap manusia memiliki malaikat yang mencatat amal baik maupun buruknya. Dalam Surah Al-Infithaar [82]: 10–12, Allah berfirman:
“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaanmu). Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Infithaar [82]: 10–12)
Catatan malaikat akan digunakan sebagai pertimbangan pada hari penghakiman.
4. Malaikat sebagai Tentara Allah
Malaikat juga bertugas sebagai tentara Allah untuk melindungi orang-orang beriman dan membantu mereka dalam perjuangan. Dalam Surah Ali ‘Imran [3]: 124–125 disebutkan:
“Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)? Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 124–125)
5. Malaikat sebagai Utusan untuk Mengazab Manusia
Malaikat juga memiliki tugas untuk membawa azab kepada kaum yang melanggar batas, seperti yang terjadi pada kaum Nabi Luth. Dalam Surah Adz-Dzaariyaat [51]: 31–34 disebutkan:
“Ibrahim bertanya: ‘Apakah urusanmu, hai para utusan?’ Mereka menjawab: ‘Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth), agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah yang ditandai di sisi Tuhanmu untuk membinasakan orang-orang yang melampaui batas.’” (QS. Adz-Dzaariyaat [51]: 31–34)
6. Malaikat sebagai Pencabut Nyawa
Salah satu tugas utama malaikat adalah mencabut nyawa manusia. Dalam Surah As-Sajdah [32]: 11, Allah berfirman:
“Katakanlah: ‘Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)-mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.'” (QS. As-Sajdah [32]: 11)
7. Malaikat sebagai Penyeru dan Peniup Sangkakala
Pada hari kiamat, malaikat akan meniup sangkakala sebagai tanda dimulainya pengadilan Allah. Dalam Surah Qaaf [50]: 20 disebutkan:
“Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman.” (QS. Qaaf [50]: 20)
8. Malaikat sebagai Penyambut Ahli Surga
Malaikat menyambut orang-orang beriman yang masuk surga dengan ucapan salam dan penghormatan. Hal ini disebutkan dalam Surah Ar-Ra’d [13]: 23–24:
“(Yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh… (sambil mengucapkan): ‘Salamun ‘alaikum bimaa shabartum.’ Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 23–24)
9. Malaikat sebagai Penjaga Neraka
Sebaliknya, bagi orang kafir, malaikat bertugas menjaga neraka. Dalam Surah Al-Muddatstsir [74]: 30–31 dijelaskan:
“Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). Dan tidak Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat.” (QS. Al-Muddatstsir [74]: 30–31)
Kesimpulan
Malaikat memiliki berbagai tugas yang menunjukkan kedekatan mereka dengan Allah serta peran mereka dalam kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Ketaatan mereka yang mutlak kepada Allah menjadi teladan bagi manusia untuk selalu patuh kepada perintah-Nya.