Skip to content Skip to footer

Sikap Orang Mukmin terhadap Alquran

Daftar Isi.

  • Pendahuluan.
  • Orang Mukmin Percaya Sepenuhnya terhadap Al-Qur’an.
  • Tiga Kelompok Sikap Orang Mukmin terhadap Al-Qur’an.
  • Keutamaan Orang Mukmin yang Beriman kepada Al-Qur’an.
  • Penutup.

Pendahuluan.

Al-Qur’an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia. Sebagai umat Islam, beriman kepada Al-Qur’an merupakan salah satu rukun iman yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan kepada Allah. Orang mukmin memiliki sikap khusus terhadap Al-Qur’an yang tercermin dalam keyakinan, pemahaman, dan pengamalan isi kitab suci ini. Sikap tersebut tidak hanya menunjukkan ketakwaan tetapi juga membedakan mereka dari golongan yang ingkar.

Orang Mukmin Percaya Sepenuhnya terhadap Al-Qur’an.

“Dia-lah yang menurunkan Alkitab (Al-Qur’an) kepadamu. Di antara (isi)-nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al-Qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan mencari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: ‘Kami beriman kepada ayat-ayat mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.’ Dan tidak dapat mengambil pelajaran (darinya) melainkan orang-orang yang berakal.”
(Surat Ali Imran Ayat 7)

Orang mukmin menerima seluruh isi Al-Qur’an dengan sepenuh hati. Mereka tidak memilih-milih ayat sesuai dengan keinginan pribadi, melainkan menerima dan mengimani seluruhnya sebagai wahyu Allah yang sempurna.

Tiga Kelompok Sikap Orang Mukmin terhadap Al-Qur’an.

“Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan di antara mereka ada yang pertengahan, dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.”
(Surat Faathir Ayat 32)

Orang mukmin terbagi menjadi tiga kelompok berdasarkan sikap mereka terhadap Al-Qur’an:

  1. Menganiaya diri sendiri.
    Kelompok ini adalah mereka yang lebih banyak melakukan kesalahan daripada kebaikan.
  2. Pertengahan.
    Mereka yang kebaikannya seimbang dengan kesalahannya.
  3. Lebih dahulu berbuat kebaikan.
    Kelompok ini adalah mereka yang mendominasi hidupnya dengan kebaikan dan sangat jarang berbuat salah.

Ketiga kelompok ini tetap berada dalam keimanan kepada Al-Qur’an, tetapi perbedaan tingkat ketakwaan membedakan kedudukan mereka di sisi Allah.

Keutamaan Orang Mukmin yang Beriman kepada Al-Qur’an.

“Dan mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.”
(Surat Faathir Ayat 33)

Orang mukmin yang beriman kepada Al-Qur’an akan memperoleh balasan yang besar di akhirat. Surga menjadi tempat mereka kembali, dilengkapi dengan segala kenikmatan yang tidak terbayangkan oleh manusia. Keimanan kepada Al-Qur’an membawa mereka pada kehidupan yang damai di dunia dan akhirat.

Penutup.

Sikap orang mukmin terhadap Al-Qur’an mencerminkan ketundukan dan kepasrahan kepada Allah. Menerima Al-Qur’an secara utuh, memahami isinya, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari adalah kewajiban setiap Muslim. Dengan beriman kepada Al-Qur’an, orang mukmin tidak hanya memperoleh ketenangan batin tetapi juga jaminan kebahagiaan abadi di akhirat.

Login

atau masuk dengan