Daftar Isi
- Pendahuluan
- Al-Qur’an sebagai Wahyu dari Allah
- Al-Qur’an Terpelihara Keotentikannya
- Al-Qur’an Tidak Dapat Ditiru
- Al-Qur’an Tidak Ada Keraguan dan Kebatilan di Dalamnya
- Al-Qur’an Berisi Ayat Muhkamat dan Mutasyabihat
- Al-Qur’an Mudah Dipelajari
- Keagungan Al-Qur’an
- Penutup
Pendahuluan
Al-Qur’an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Kitab ini memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab sebelumnya, baik dari segi kandungan, bahasa, maupun keotentikannya yang tetap terjaga hingga akhir zaman.
Al-Qur’an sebagai Wahyu dari Allah
“Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia.”
(Surat Al-Haaqqah Ayat 40)
Al-Qur’an bukanlah perkataan manusia ataupun tukang sihir. Ia adalah wahyu yang murni dari Allah, diturunkan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada umat manusia.
Al-Qur’an Terpelihara Keotentikannya
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
(Surat Al-Hijr Ayat 9)
Ayat ini menunjukkan jaminan dari Allah bahwa Al-Qur’an akan selalu terpelihara dari segala bentuk perubahan dan penyimpangan hingga akhir zaman.
Al-Qur’an Tidak Dapat Ditiru
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat yang semisal Al-Qur’an itu.”
(Surat Al-Baqarah Ayat 23)
Tantangan ini membuktikan kemukjizatan Al-Qur’an yang tidak dapat ditiru oleh manusia ataupun jin, baik dari segi kandungan maupun gaya bahasanya.
Al-Qur’an Tidak Ada Keraguan dan Kebatilan di Dalamnya
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
(Surat Al-Baqarah Ayat 2)
“Yang tidak datang kepadanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.”
(Surat Fushshilat Ayat 42)
Keistimewaan Al-Qur’an terletak pada kebenarannya yang tidak mengandung keraguan dan terjaga dari segala bentuk kebatilan.
Al-Qur’an Berisi Ayat Muhkamat dan Mutasyabihat
“Di antara (isi)-nya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Al-Qur’an, dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat.”
(Surat Ali ‘Imran Ayat 7)
Ayat muhkamat adalah ayat-ayat yang jelas maksudnya, sedangkan ayat mutasyabihat memerlukan penafsiran lebih dalam untuk memahaminya.
Al-Qur’an Mudah Dipelajari
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”
(Surat Al-Qamar Ayat 17)
Kemudahan dalam mempelajari Al-Qur’an adalah salah satu rahmat Allah agar manusia dapat menjadikannya pedoman hidup dengan mudah.
Keagungan Al-Qur’an
“Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, tentulah Al-Qur’an itulah dia.”
(Surat Ar-Ra’d Ayat 31)
Keagungan Al-Qur’an tidak hanya terletak pada kandungan ilmunya tetapi juga pada dampaknya yang luar biasa bagi siapa saja yang mendalaminya.
Penutup
Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad. Keistimewaan kandungan Al-Qur’an menunjukkan bahwa ia adalah kitab yang sempurna sebagai petunjuk bagi umat manusia. Memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an adalah bentuk ketaatan kepada Allah yang akan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.