Daftar Isi.
- Segala Sesuatu Fana Kecuali Dzat (Wajah) Allah.
- Apa yang Ada di Sisi Allah Lebih Kekal Dibanding Dunia.
- Makna Kekekalan Allah dalam Kehidupan Manusia.
- Amal Saleh sebagai Warisan yang Kekal.
Pendahuluan.
Salah satu sifat Allah yang mulia adalah Al Baaqaa, yang berarti Maha Kekal. Semua makhluk di dunia ini bersifat fana, tidak kekal, dan pada akhirnya akan binasa. Hanya Allah, Sang Pencipta, yang kekal selamanya. Pemahaman tentang sifat ini mendorong manusia untuk menyadari keterbatasan dunia dan memfokuskan hidup pada amal-amal saleh yang bernilai kekal di sisi Allah.
Segala Sesuatu Fana Kecuali Dzat (Wajah) Allah.
Surat Ar Rahmaan Ayat 26-28.
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa.
Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
Penjelasan:
Ayat ini menegaskan bahwa segala sesuatu di bumi akan musnah. Kekuasaan, harta, dan kehidupan makhluk semuanya bersifat sementara. Hanya Allah yang kekal, tidak ada permulaan maupun akhir bagi-Nya. Manusia diingatkan untuk tidak tertipu oleh kehidupan dunia dan lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Referensi tambahan: Surat Az Zukhruf Ayat 28 dan Surat Al Qashash Ayat 88.
Apa yang Ada di Sisi Allah Lebih Kekal Dibanding Dunia.
Surat Maryam Ayat 76.
“Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.”
Penjelasan:
Ayat ini menjelaskan bahwa amal saleh memiliki nilai yang kekal di sisi Allah. Harta benda, kesenangan dunia, dan kehidupan ini semuanya akan berakhir, sedangkan amal baik akan menjadi bekal abadi di akhirat. Allah memberikan petunjuk kepada mereka yang mencari-Nya dan menambahkan kebaikan atas kebaikan yang dilakukan hamba-hamba-Nya.
Referensi tambahan: Surat An Nahl Ayat 96, Surat Thaahaa Ayat 73, dan Surat Al Kahf Ayat 46.
Makna Kekekalan Allah dalam Kehidupan Manusia.
Sifat Allah yang Maha Kekal mengajarkan manusia beberapa hal penting:
- Keterbatasan Dunia: Semua yang dimiliki manusia hanyalah sementara, dan tidak ada yang abadi.
- Fokus pada Akhirat: Dengan menyadari kefanaan dunia, manusia akan lebih berfokus pada amal ibadah yang kekal di sisi Allah.
- Ketergantungan pada Allah: Allah yang kekal menjadi tempat bergantung bagi manusia dalam segala keadaan.
Amal Saleh sebagai Warisan yang Kekal.
Amal-amal baik yang dilakukan manusia akan tetap dicatat dan diwariskan sebagai pahala yang abadi di sisi Allah. Tidak ada usaha yang sia-sia jika dilakukan dengan niat ikhlas untuk Allah. Contoh amal saleh yang kekal antara lain:
Penutup.
Sifat Al Baaqaa mengingatkan manusia tentang kefanaan dunia dan kekekalan Allah. Pemahaman ini mendorong manusia untuk lebih fokus pada amal saleh yang akan menjadi bekal di akhirat. Dunia hanyalah tempat singgah sementara, sedangkan akhirat adalah kehidupan yang kekal.