Daftar Isi.
- Perintah Berbicara Baik dan Benar.
- Perumpamaan Perkataan Baik.
- Perumpamaan Perkataan Buruk.
Pendahuluan.
Islam menempatkan ucapan baik dan benar sebagai salah satu akhlak terpuji yang harus dijaga oleh setiap Muslim. Perkataan tidak hanya mencerminkan kepribadian seseorang, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap orang lain. Allah memerintahkan manusia untuk selalu berbicara dengan cara yang baik, karena perkataan yang buruk dapat menimbulkan perselisihan dan kerusakan dalam hubungan sosial.
Perintah Berbicara Baik dan Benar.
Dalam Surat An Nisaa Ayat 148-149:
Allah tidak menyukai ucapan buruk yang diucapkan dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Jika kamu melahirkan suatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan suatu kesalahan orang lain, maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.
Surat An Nisaa Ayat 148-149.
Ayat ini menekankan bahwa ucapan buruk tidak disukai oleh Allah, kecuali dalam keadaan tertentu seperti untuk menegakkan keadilan. Sebaliknya, berbicara baik dan benar serta memaafkan kesalahan orang lain adalah sifat yang dicintai oleh Allah.
Dalam Surat Al Israa Ayat 53:
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik dan benar. Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.’
Surat Al Israa Ayat 53.
Allah memerintahkan umat Islam untuk selalu berbicara dengan perkataan yang baik agar tidak menimbulkan perselisihan yang disebabkan oleh setan.
Perumpamaan Perkataan Baik.
Dalam Surat Ibrahim Ayat 24-25:
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan izin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.
Surat Ibrahim Ayat 24-25.
Kalimat yang baik diibaratkan seperti pohon yang akarnya kokoh dan cabangnya menjulang tinggi. Hal ini menggambarkan bagaimana ucapan yang baik memiliki dampak positif yang berkelanjutan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Perumpamaan Perkataan Buruk.
Dalam Surat Ibrahim Ayat 26-27:
Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap tegak sedikitpun. Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
Surat Ibrahim Ayat 26-27.
Kalimat yang buruk diibaratkan seperti pohon yang akarnya tidak kokoh dan mudah tercabut. Ini menggambarkan bagaimana perkataan yang buruk membawa kerusakan dan tidak memberikan manfaat apa pun.
Penutup.
Berbicara baik dan benar adalah perintah Allah yang harus dijaga oleh setiap Muslim. Perkataan yang baik memiliki dampak positif yang luas, seperti perumpamaan pohon yang kokoh dan berbuah. Sebaliknya, perkataan buruk hanya membawa kerusakan dan tidak memberikan manfaat. Dengan menjaga ucapan, seorang Muslim tidak hanya menjaga hubungan dengan sesama tetapi juga meningkatkan kualitas keimanannya kepada Allah.