Daftar Isi.
- Keutamaan Berkata Baik dan Benar.
- Pahala Berkata Baik dan Benar.
- Anjuran Berhati-hati dalam Mengungkapkan Ucapan.
Pendahuluan.
Berkata baik dan benar adalah salah satu perintah utama dalam Islam yang mencerminkan akhlak terpuji seorang Muslim. Islam mengajarkan bahwa perkataan baik tidak hanya menunjukkan kepribadian yang mulia tetapi juga dapat mendatangkan kemuliaan di sisi Allah. Sebaliknya, perkataan buruk membawa kerusakan dan menjauhkan seseorang dari rahmat Allah. Dalam berbagai ayat Al-Qur’an, Allah menekankan pentingnya menjaga ucapan sebagai salah satu bentuk ibadah.
Keutamaan Berkata Baik dan Benar.
Dalam Surat Faathir Ayat 10:
Siapa yang menghendaki kemuliaan, maka hanya bagi Allah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh Dia naikkan. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur.
Surat Faathir Ayat 10
Ayat ini menjelaskan bahwa ucapan baik memiliki keutamaan besar karena dapat mengangkat derajat seseorang di sisi Allah. Selain itu, perkataan baik yang diiringi dengan amal saleh akan diterima dan mendapatkan pahala dari Allah.
Pahala Berkata Baik dan Benar.
Dalam Surat Al Ahzaab Ayat 69-71:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa. Maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah ia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.
Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan Dia mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
Surat Al Ahzaab Ayat 69-71
Ayat ini menunjukkan bahwa berkata benar tidak hanya meningkatkan kualitas amal seseorang, tetapi juga menjadi sebab diampuninya dosa-dosa dan diperolehnya kemenangan besar.
Anjuran Berhati-hati dalam Mengungkapkan Ucapan.
Dalam Surat Asy Syu’araa Ayat 224-227:
Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat.
Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah?
Dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan?
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.
Surat Asy Syu’araa Ayat 224-227
Ayat ini memberikan peringatan agar berhati-hati dalam mengungkapkan ucapan, terutama dalam karya sastra seperti syair. Ucapan yang tidak sesuai dengan perbuatan mencerminkan ketidakkonsistenan yang tidak disukai Allah.
Penutup.
Berkata baik dan benar adalah amalan yang sederhana namun memiliki pahala yang besar. Perintah Allah dalam menjaga ucapan bertujuan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan penuh dengan kebaikan. Sebaliknya, perkataan buruk hanya akan membawa kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan menjaga lisan, seorang Muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah dan meraih kebahagiaan dunia serta akhirat.