Skip to content Skip to footer

Berharap (Raja’) terhadap Rahmat Allah

Daftar Isi.
  1. Larangan Berputus Asa terhadap Rahmat Allah.
  2. Mengharapkan Rahmat Allah Merupakan Ciri Orang Beriman.
  3. Putus Asa terhadap Rahmat Allah Sifat Orang Kafir.
  4. Ancaman bagi yang Tidak Berharap Bertemu Allah.
Pendahuluan.

Berharap atau raja’ terhadap rahmat Allah adalah salah satu bagian penting dari akhlak seorang Muslim. Harapan ini didasari oleh keyakinan terhadap sifat Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Berharap kepada Allah mendorong seseorang untuk terus berbuat kebaikan dan tidak berputus asa, bahkan dalam keadaan sulit sekalipun. Sebaliknya, putus asa dari rahmat Allah adalah sifat yang dicela dan menjadi ciri orang-orang yang tidak beriman.

Larangan Berputus Asa terhadap Rahmat Allah.

Dalam Surat Az Zumar Ayat 53:

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Surat Az Zumar Ayat 53.

Ayat ini menegaskan bahwa Allah melarang manusia untuk berputus asa. Sebesar apa pun dosa yang dilakukan, Allah tetap membuka pintu taubat bagi hamba-hamba-Nya.

Mengharapkan Rahmat Allah Merupakan Ciri Orang Beriman.

Dalam Surat Al Ahzaab Ayat 21:

Sesungguhnya telah ada pada Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (datangnya) hari kiamat dan ia banyak menyebut Allah.
Surat Al Ahzaab Ayat 21.

Orang-orang yang beriman selalu meneladani Rasulullah dan mengarahkan hidupnya dengan mengharapkan rahmat Allah, yang menjadi motivasi untuk terus memperbaiki diri.

Putus Asa terhadap Rahmat Allah Sifat Orang Kafir.

Dalam Surat Al Israa Ayat 83:

Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah ia; dan membelakang dengan sikap yang sombong. Dan apabila ia ditimpa kesusahan niscaya ia berputus asa.
Surat Al Israa Ayat 83.

Putus asa adalah ciri orang-orang yang tidak beriman, karena mereka tidak memiliki keyakinan terhadap kekuasaan dan rahmat Allah.

Ancaman bagi yang Tidak Berharap Bertemu Allah.

Dalam Surat Al Furqaan Ayat 21:

Berkatalah orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami: “Mengapa tidak diturunkan kepada kita malaikat atau mengapa kita tidak melihat Tuhan kita?”. Sungguh mereka memandang besar diri mereka dan mereka benar-benar telah melampaui batas.”
Surat Al Furqaan Ayat 21.

Orang-orang yang tidak berharap bertemu Allah cenderung sombong dan menuntut hal-hal yang tidak sesuai dengan kapasitas mereka sebagai makhluk. Allah memberikan ancaman keras kepada mereka yang melupakan pertemuan dengan-Nya.

Penutup.

Berharap kepada rahmat Allah adalah salah satu tanda keimanan yang kuat. Harapan ini mendorong manusia untuk terus mendekatkan diri kepada Allah dan tidak menyerah, walaupun menghadapi kesulitan. Sebaliknya, berputus asa adalah sifat yang membawa seseorang menjauh dari rahmat Allah dan menjadi ciri orang-orang yang tidak beriman.

Login

atau masuk dengan