Skip to content Skip to footer

Larangan Bersikap Sombong (Takabbur)

Daftar Isi.

  1. Pendahuluan.
  2. Larangan Bersikap Sombong (Takabbur)
  3. Sombong (Takabbur) Adalah Sifat Iblis.
  4. Sombong (Takabbur) Adalah Sifat Orang Munafik/Yahudi.
  5. Penutup.

Pendahuluan.

Sombong atau takabbur merupakan salah satu akhlak tercela yang dilarang dalam Islam. Sifat ini tidak hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga menyebabkan kebinasaan bagi pelakunya. Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan larangan bersikap sombong dan mengingatkan bahwa sifat ini adalah karakteristik dari Iblis serta orang-orang munafik dan Yahudi. Memahami hakikat, bahaya, dan cara menghindari sifat sombong menjadi penting agar kita dapat menjaga diri dari akhlak tercela ini.

Larangan Bersikap Sombong (Takabbur)

Larangan bersikap sombong ditegaskan dalam banyak ayat Al-Qur’an. Allah memerintahkan manusia agar bersikap rendah hati dan tidak berjalan di muka bumi dengan penuh keangkuhan.

“Dan janganlah kamu berjalan di bumi ini dengan angkuh (sombong), karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.”
Surat Al Israa’ Ayat 37

“Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu.”
Surat Al Israa’ Ayat 38

Ayat-ayat tersebut mengingatkan bahwa kesombongan manusia tidak ada artinya di hadapan kekuasaan Allah. Manusia tidak dapat menguasai bumi, apalagi mencapai ketinggian gunung dengan kekuatannya sendiri. Kesombongan hanya akan menambah kebencian Allah terhadap hamba-Nya.

Sombong (Takabbur) Adalah Sifat Iblis.

Sifat sombong sudah ada sejak awal penciptaan manusia. Iblis, makhluk yang diciptakan dari api, menunjukkan sikap takabbur ketika Allah memerintahkannya untuk bersujud kepada Nabi Adam. Iblis menolak dengan alasan merasa lebih mulia dibandingkan Adam.

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: ‘Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah’.”
Surat Shaad Ayat 71

“Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)-Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.”
Surat Shaad Ayat 72

“Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya.”
Surat Shaad Ayat 73

“Kecuali Iblis; dia sombong dan adalah dia termasuk golongan kafir.”
Surat Shaad Ayat 74

Kesombongan Iblis yang enggan tunduk kepada perintah Allah menyebabkan ia dilaknat dan diusir dari surga. Allah memberikan balasan kepada Iblis dengan laknat abadi hingga hari pembalasan.

“Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah mahluk yang terkutuk.”
Surat Shaad Ayat 77

“Sesungguhnya laknat-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.”
Surat Shaad Ayat 78

Sombong (Takabbur) Adalah Sifat Orang Munafik/Yahudi.

Selain menjadi karakter Iblis, sifat sombong juga menjadi ciri khas orang munafik dan Yahudi. Mereka berpaling dari kebenaran dan enggan menerima peringatan yang disampaikan kepada mereka.

“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.”
Surat Luqman Ayat 6

“Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah ia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah ia dengan azab yang pedih.”
Surat Luqman Ayat 7

Orang-orang munafik dan Yahudi menolak ayat-ayat Allah. Mereka lebih memilih kebatilan daripada kebenaran. Kesombongan mereka membuat hati mereka tertutup dari hidayah dan mengundang azab yang pedih dari Allah.

Penutup.

Kesombongan (takabbur) adalah salah satu sifat tercela yang harus dihindari oleh setiap manusia. Sebagai manusia yang lemah dan terbatas, tidak pantas bagi kita untuk bersikap sombong. Sifat ini tidak hanya mengundang kebencian Allah, tetapi juga mengakibatkan kehancuran diri sendiri. Sifat sombong adalah ciri khas Iblis, orang munafik, dan Yahudi, sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Semoga kita senantiasa dijauhkan dari sifat tercela ini dan dimasukkan ke dalam golongan hamba yang tawadhu’.

Login

atau masuk dengan