Skip to content Skip to footer

Larangan Mencela, Menghina, dan Mengolok-olok

Daftar Isi.

  1. Pendahuluan.
  2. Larangan Mencela, Menghina, dan Mengolok-olok.
  3. Sifat Mencela, Menghina, dan Mengolok-olok Adalah Ciri Orang Kafir dan Munafik.
  4. Balasan Bagi Orang yang Mencela, Menghina, dan Mengolok-olok.
  5. Penutup.

Pendahuluan.

Mencela, menghina, dan mengolok-olok adalah perilaku tercela yang dilarang dalam Islam. Perilaku ini tidak hanya merendahkan martabat orang lain, tetapi juga melukai hati sesama manusia. Larangan terhadap perilaku ini ditegaskan dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW. Perilaku mencela, menghina, dan mengolok-olok adalah salah satu ciri dari orang kafir dan munafik. Dalam materi ini, akan dijelaskan larangan, ciri, dan balasan bagi orang yang melanggar larangan tersebut.

Larangan Mencela, Menghina, dan Mengolok-olok.

Allah melarang umat manusia dari mencela, menghina, dan mengolok-olok sesama manusia. Larangan ini bertujuan agar manusia menjaga hubungan sosial yang harmonis dan menjauhkan diri dari perilaku tercela. Larangan ini ditegaskan dalam Surat Al Hujuraat Ayat 11:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
Surat Al Hujuraat Ayat 11

Dalam ayat ini, Allah melarang umat Islam untuk merendahkan, mencela, dan mengejek sesama manusia. Bahkan, larangan ini diperluas dengan tidak memperbolehkan memanggil orang lain dengan gelar yang tidak disukai. Allah menjelaskan bahwa siapa saja yang tidak bertobat dari perbuatan tersebut termasuk dalam golongan orang yang zalim.

Larangan menghina juga disebutkan dalam Surat At Taubah Ayat 79:

“(Orang munafik) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak mendapat (untuk sedekah) selain kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka, dan bagi mereka azab yang pedih.”
Surat At Taubah Ayat 79

Ayat ini menegaskan bahwa perilaku menghina orang yang bersedekah atau orang yang hanya mampu bersedekah dengan sedikit harta adalah perbuatan orang munafik. Balasan bagi orang yang menghina akan dibalas dengan azab yang pedih di akhirat.

Sifat Mencela, Menghina, dan Mengolok-olok Adalah Ciri Orang Kafir dan Munafik.

Perilaku mencela, menghina, dan mengolok-olok disebut sebagai sifat orang kafir dan munafik. Dalam beberapa ayat Al-Qur’an, Allah menyebutkan bahwa perilaku ini merupakan ciri dari orang-orang yang tidak beriman. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Anbiyaa’ Ayat 36:

“Dan apabila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok. (Mereka mengatakan): ‘Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhan-mu?’, padahal mereka adalah orang-orang yang ingkar mengingat Allah yang Maha Pemurah.”
Surat Al Anbiyaa Ayat 36

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa orang-orang kafir sering kali mengolok-olok Rasulullah SAW. Mereka memperolok Rasulullah dengan mempertanyakan kenabian beliau. Hal ini menunjukkan bahwa sifat mengolok-olok adalah ciri dari orang kafir.

Perilaku mencela dan menghina juga dijelaskan dalam Surat Al Qalam Ayat 10-11:

“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina. Yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah.”
Surat Al Qalam Ayat 10-11

Ayat ini menjelaskan bahwa perilaku mencela, menghina, dan menghambur fitnah adalah sifat yang dilarang. Allah melarang umat manusia untuk mengikuti orang yang memiliki sifat tersebut, karena mereka adalah golongan yang rendah akhlaknya.

Balasan Bagi Orang yang Mencela, Menghina, dan Mengolok-olok.

Balasan bagi orang yang mencela, menghina, dan mengolok-olok tidak hanya dirasakan di dunia, tetapi juga di akhirat. Beberapa balasan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Azab Neraka: Balasan bagi orang yang mencela, menghina, dan mengolok-olok disebutkan dalam Surat At Taubah Ayat 79, yaitu mereka akan mendapatkan azab yang pedih. Azab ini adalah akibat dari perilaku mereka yang merendahkan orang lain.
  2. Azab di Kubur dan Akhirat: Dalam Surat Al Humazah Ayat 1-9, Allah menjelaskan bahwa orang yang suka mencela dan mengumpat akan dimasukkan ke dalam neraka Hutamah. Balasan ini merupakan siksaan yang berat bagi mereka yang senantiasa mengolok-olok sesama manusia.

“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam neraka Hutamah. Dan tahukah kamu apa neraka Hutamah itu? (Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.”
Surat Al Humazah Ayat 1-9

Penutup.

Mencela, menghina, dan mengolok-olok adalah perilaku tercela yang dilarang dalam Islam. Perilaku ini dikecam dalam banyak ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW. Perilaku ini adalah ciri dari orang kafir dan munafik, dan orang yang melakukannya akan mendapatkan balasan berupa azab di dunia dan di akhirat. Larangan mencela, menghina, dan mengolok-olok bertujuan untuk menjaga keharmonisan sosial dan melindungi hak-hak sesama manusia. Oleh karena itu, umat Islam diperintahkan untuk menjaga lisan, menjauhi perilaku menghina, dan senantiasa memperbaiki akhlak agar terhindar dari azab Allah.

Login

atau masuk dengan