Skip to content Skip to footer

Riya dan Bermuka Dua

Daftar Isi.

  1. Pendahuluan.
  2. Riya Adalah Sifat Orang Munafik.
  3. Bermuka Dua Adalah Sifat Orang Munafik.
  4. Penutup.

Pendahuluan.

Riya dan bermuka dua adalah perilaku tercela yang dilarang dalam Islam. Riya merujuk pada perilaku seseorang yang melakukan amal ibadah bukan karena Allah, tetapi untuk mendapatkan pengakuan, pujian, atau popularitas di tengah masyarakat. Sementara itu, bermuka dua adalah perilaku di mana seseorang bersikap berbeda di hadapan kelompok tertentu dan bersikap sebaliknya di hadapan kelompok lainnya. Kedua perilaku ini merupakan ciri dari orang-orang munafik, dan Allah mengecam perilaku tersebut dalam Al-Qur’an. Memahami bahaya dan balasan dari sifat riya dan bermuka dua dapat membantu umat Islam menjauhi perilaku tercela ini.

Riya Adalah Sifat Orang Munafik.

Riya adalah salah satu sifat orang munafik. Allah menjelaskan bahwa orang munafik melakukan ibadah dengan malas dan tujuan mereka bukanlah untuk meraih keridhaan Allah, melainkan untuk mendapatkan pengakuan dari manusia. Hal ini ditegaskan dalam Surat An Nisaa’ Ayat 142:

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan jika mereka berdiri shalat mereka berdiri dengan malas, mereka bermaksud riya di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”
Surat An Nisaa’ Ayat 142

Selain itu, perilaku riya juga disebutkan dalam beberapa ayat lainnya, termasuk dalam Surat Al Baqarah Ayat 264:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu tertimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu apapun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”
Surat Al Baqarah Ayat 264

Perilaku riya menyebabkan hilangnya pahala amal ibadah. Amal yang dilakukan dengan riya dianggap sia-sia, bagaikan tanah yang tersapu oleh air hujan dari atas batu yang licin. Oleh karena itu, manusia diperintahkan untuk meluruskan niat dalam beramal hanya karena Allah semata.

Bermuka Dua Adalah Sifat Orang Munafik.

Bermuka dua adalah salah satu sifat tercela yang juga merupakan ciri dari orang munafik. Perilaku bermuka dua terjadi ketika seseorang menunjukkan sikap yang berbeda di hadapan kelompok tertentu dan bersikap berbeda di hadapan kelompok lainnya. Allah mengingatkan sifat ini dalam Al-Qur’an, di antaranya dalam Surat An Nisaa’ Ayat 141:

“(Yaitu) orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu (hai orang-orang mukmin). Maka jika terjadi bagimu kemenangan dari Allah, mereka berkata: ‘Bukankah kami (turut berperang) beserta kamu?’ dan jika orang-orang kafir mendapat keuntungan (kemenangan) mereka berkata: ‘Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang-orang mukmin?’ Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu di hari kiamat dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang beriman.”
Surat An Nisaa’ Ayat 141

Perilaku bermuka dua juga disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW, di mana beliau bersabda:

“Kamu akan mendapati manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat, yaitu orang yang bermuka dua. Dia datang kepada sekelompok orang dengan satu wajah dan datang kepada kelompok lainnya dengan wajah yang berbeda.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Sifat bermuka dua menyebabkan hilangnya kepercayaan dari orang lain. Mereka tidak akan dipercaya oleh siapa pun karena sikap mereka yang tidak konsisten dan penuh kepalsuan. Sifat ini juga membuat mereka berada dalam kehinaan di sisi Allah dan manusia.

Penutup.

Riya dan bermuka dua adalah sifat tercela yang sangat dikecam dalam Islam. Riya menyebabkan amal ibadah seseorang menjadi sia-sia, sedangkan perilaku bermuka dua merusak hubungan sosial dan menyebabkan hilangnya kepercayaan. Keduanya merupakan ciri dari orang munafik, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW. Umat Islam diperintahkan untuk menjaga niat yang tulus dalam beramal dan bersikap jujur serta konsisten dalam hubungan sosial. Dengan menghindari sifat riya dan bermuka dua, manusia akan mendapatkan keridhaan Allah dan kepercayaan dari sesama manusia.

Login

atau masuk dengan