Skip to content Skip to footer

Larangan Bersikap Kikir (Bakhil)

Daftar Isi.

  • Larangan Bersikap Kikir (Bakhil)
  • Kikir Adalah Sifat Orang Kafir/Munafik.

Pendahuluan.

Kikir atau bakhil adalah salah satu sifat tercela yang sangat dikecam dalam ajaran Islam. Sifat ini menunjukkan ketidaksediaan seseorang untuk berbagi harta atau rezeki yang telah diberikan Allah kepadanya. Dalam berbagai ayat Al-Qur’an, sifat kikir digambarkan sebagai sesuatu yang menjauhkan seseorang dari kebaikan dan keberkahan. Allah memerintahkan umat-Nya untuk menjauhi sifat ini dan mengingatkan bahwa sifat kikir merupakan tanda kelemahan iman dan kedekatan dengan sifat munafik.

Larangan Bersikap Kikir (Bakhil)

Islam mengajarkan umatnya untuk tidak terjebak dalam sifat kikir, sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Israa’ Ayat 29:

“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya, karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.”
(Surat Al-Israa Ayat 29)

Sifat kikir adalah bentuk ketidakseimbangan dalam bersikap. Dalam Islam, keseimbangan antara mengelola rezeki dan berbagi kepada sesama sangat dianjurkan agar tidak menjadi orang yang tercela.

Dalam Surat Al-Israa Ayat 100, Allah menjelaskan:

“Katakanlah: ‘Seandainya kamu memiliki perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya kamu menahannya, karena takut membelanjakannya’. Dan adalah manusia itu sangat kikir.”
(Surat Al-Israa Ayat 100)

Kikir Adalah Sifat Orang Kafir/Munafik.

Allah juga mengaitkan sifat kikir dengan sifat orang-orang kafir dan munafik. Mereka yang enggan memberikan hartanya untuk kebaikan, terutama di jalan Allah, hanya akan membawa kerugian bagi diri mereka sendiri.

Sebagaimana disebutkan dalam Surat Muhammad Ayat 37-38:

“Jika Dia meminta harta kepadamu lalu mendesak kamu (supaya memberikan semuanya) niscaya kamu akan kikir dan Dia akan menampakkan kedengkianmu.”
(Surat Muhammad Ayat 37)

“Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya ia hanya kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkepentingan (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.”
(Surat Muhammad Ayat 38)

Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa kikir tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga diri sendiri. Sebaliknya, Allah memberikan ganjaran yang besar bagi mereka yang ikhlas dan bersedia berbagi untuk kepentingan sesama.

Penutup.

Kikir adalah sifat yang harus dihindari karena membawa dampak buruk, baik bagi individu maupun masyarakat. Islam mendorong umatnya untuk menjadi dermawan, menjauhi sifat kikir, dan memahami bahwa semua yang dimiliki hanyalah titipan dari Allah. Dengan berbagi kepada sesama, seorang Muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan keberkahan hidup.

Login

atau masuk dengan