Skip to content Skip to footer

Larangan dan Balasan Berbuat Kerusakan

Daftar Isi.

  1. Pendahuluan.
  2. Larangan Berbuat Kerusakan.
  3. Balasan Bagi Orang yang Berbuat Kerusakan.
  4. Penutup.

Pendahuluan.

Kerusakan atau fasad merupakan perilaku yang sangat dilarang dalam Islam. Allah memerintahkan manusia untuk memelihara bumi dan tidak merusaknya. Berbuat kerusakan dapat berupa perbuatan yang merusak tatanan sosial, lingkungan, atau melanggar aturan-aturan Allah. Larangan ini ditegaskan dalam banyak ayat Al-Qur’an yang disertai dengan ancaman balasan bagi mereka yang berbuat kerusakan, baik di dunia maupun di akhirat. Pemahaman ini penting agar manusia dapat menjaga amanahnya sebagai khalifah di bumi.

Larangan Berbuat Kerusakan.

Allah secara tegas melarang perbuatan kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya. Larangan ini bertujuan agar manusia memelihara keharmonisan di bumi dan tidak merusak ciptaan Allah.

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Surat Al A’raaf Ayat 56

Manusia diperintahkan untuk berdoa kepada Allah dengan rasa takut dan harapan serta menjauhi perbuatan fasad. Larangan berbuat kerusakan juga dikuatkan dalam banyak ayat lainnya seperti dalam Surat Al Baqarah Ayat 60, 195, 220, dan Al A’raaf Ayat 74, 85-86.

Balasan Bagi Orang yang Berbuat Kerusakan.

Orang-orang yang berbuat kerusakan tidak hanya akan mendapatkan balasan di akhirat, tetapi juga di dunia. Allah memberikan peringatan keras kepada orang-orang yang melakukan kerusakan dengan mengingatkan nasib para pendahulu mereka.

“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, Itulah, bagi mereka kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahanam).”
Surat Ar Ra’d Ayat 25

“Dan Fir’aun yang memiliki pasak-pasak (tentara yang banyak), Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, Lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu, Karena itu, Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab, Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.”
Surat Al Fajr Ayat 10-14

Orang yang berbuat kerusakan akan mendapatkan laknat dari Allah. Mereka juga akan menjadi penghuni neraka Jahannam sebagai tempat kediaman yang buruk. Kisah Fir’aun dan tentaranya menjadi contoh nyata dari balasan bagi mereka yang melakukan kerusakan. Mereka diberikan azab yang sangat pedih baik di dunia maupun di akhirat.

Balasan lain yang disebutkan dalam Al-Qur’an adalah mereka tidak akan mendapatkan rahmat dari Allah dan akan berada dalam pengawasan-Nya. Ini menunjukkan bahwa Allah selalu mengawasi perbuatan manusia, dan mereka yang berbuat kerusakan akan diberikan hukuman yang setimpal.

Penutup.

Perbuatan fasad atau kerusakan di muka bumi adalah perilaku yang sangat dilarang oleh Allah. Larangan ini bertujuan agar manusia dapat menjaga keseimbangan di bumi dan menjauhkan diri dari keburukan. Allah memberikan peringatan yang jelas tentang balasan bagi orang-orang yang melakukan kerusakan, baik berupa kehinaan di dunia maupun azab di akhirat. Oleh karena itu, sebagai manusia yang diamanahi sebagai khalifah di bumi, kita harus berperan aktif dalam menjaga keberlangsungan dan keharmonisan bumi.

Login

atau masuk dengan