Skip to content Skip to footer

Sikap Jin Terhadap Nabi Muhammad

Daftar Isi.

  • Pendahuluan.
  • Jin Mengerumuni Nabi Muhammad Ketika Shalat.
  • Penjelasan Nabi Muhammad tentang Tauhid.
  • Penjelasan Nabi Muhammad tentang Kerasulannya.
  • Penjelasan Nabi Muhammad tentang Azab.
  • Penjelasan Nabi Muhammad tentang Hal-hal Gaib.
  • Penutup.

Pendahuluan.

Jin adalah makhluk Allah yang diciptakan dari api, dan mereka juga memiliki tanggung jawab terhadap Allah dan wahyu-Nya. Salah satu aspek penting dari keimanan jin adalah bagaimana sikap mereka terhadap Nabi Muhammad SAW. Alquran mencatat beberapa kejadian di mana jin menunjukkan perhatian mereka terhadap Nabi Muhammad SAW. Dalam pembahasan ini, kita akan mengulas beberapa peristiwa tersebut dan ayat-ayat Alquran yang relevan.

Jin Mengerumuni Nabi Muhammad Ketika Shalat.

Salah satu kejadian yang dicatat dalam Alquran adalah ketika jin mengerumuni Nabi Muhammad SAW saat beliau sedang shalat.

Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyeru seseorangpun di dalamnya di samping (menyeru) Allah.
(QS. Al-Jinn [72]: 18)

Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadat), hampir saja jin-jin itu desak-mendesak mengerumuninya.
(QS. Al-Jinn [72]: 19)

Kedua ayat ini menjelaskan bagaimana para jin menghormati Nabi Muhammad ketika beliau sedang mengerjakan ibadah shalat. Mereka merasa takjub dengan ibadah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad, sehingga hampir-hampir mereka mendesak satu sama lain untuk mendekatinya.

Penjelasan Nabi Muhammad tentang Tauhid.

Nabi Muhammad SAW memberikan penjelasan kepada jin dan manusia bahwa hanya Allah yang layak disembah.

Katakanlah: “Sesungguhnya aku hanya menyeru Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya”.
(QS. Al-Jinn [72]: 20)

Katakanlah: “Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan suatu mudharat pun kepadamu dan tidak (pula) suatu manfaat”.
(QS. Al-Jinn [72]: 21)

Nabi Muhammad SAW menegaskan tauhid, yaitu pengesaan Allah sebagai satu-satunya Tuhan. Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah, dan manusia tidak dapat mendatangkan manfaat atau mudarat kecuali atas kehendak Allah.

Penjelasan Nabi Muhammad tentang Kerasulannya.

Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan kepada jin bahwa dia tidak memiliki kuasa atas keselamatan manusia kecuali menyampaikan risalah dari Allah.

Katakanlah: “Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorangpun dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali aku tiada akan memperoleh tempat berlindung selain daripada-Nya”.
(QS. Al-Jinn [72]: 22)

Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
(QS. Al-Jinn [72]: 23)

Nabi Muhammad SAW hanya bertugas sebagai penyampai risalah Allah. Tanggung jawabnya adalah memberi peringatan kepada manusia dan jin agar mereka tidak mendurhakai Allah.

Penjelasan Nabi Muhammad tentang Azab.

Nabi Muhammad SAW mengingatkan manusia dan jin tentang azab yang telah dijanjikan Allah kepada mereka yang ingkar.

Sehingga apabila mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya.
(QS. Al-Jinn [72]: 24)

Katakanlah: “Aku tidak mengetahui, apakah azab yang diancamkan kepadamu itu dekat ataukah Tuhanku menjadikan bagi (kedatangan) azab itu masa yang panjang?”.
(QS. Al-Jinn [72]: 25)

Ayat ini menunjukkan bahwa hanya Allah yang mengetahui waktu dan bentuk azab yang akan diberikan kepada orang-orang yang ingkar.

Penjelasan Nabi Muhammad tentang Hal-hal Gaib.

Pengetahuan tentang hal-hal gaib hanya dimiliki oleh Allah. Rasul hanya mengetahui hal-hal gaib sejauh yang diizinkan Allah.

(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.
(QS. Al-Jinn [72]: 26)

Kecuali kepada rasul yang Dia ridhai, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.
(QS. Al-Jinn [72]: 27)

Hanya Allah yang mengetahui hal-hal gaib, dan jika ada hal-hal gaib yang diketahui Rasulullah, itu semata-mata karena Allah mengizinkannya.

Penutup.

Pembahasan tentang sikap jin terhadap Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa jin menghormati dan memperhatikan dakwah yang disampaikan oleh beliau. Mereka turut hadir dan mengerumuni Nabi ketika shalat. Nabi Muhammad SAW menjelaskan kepada jin dan manusia tentang tauhid, kerasulan, dan azab. Penjelasan ini menegaskan bahwa Rasulullah hanya bertugas sebagai penyampai risalah dan tidak memiliki kekuasaan untuk memberikan manfaat atau mudarat kepada manusia dan jin.

Login

atau masuk dengan