Skip to content Skip to footer

Perintah Tadabbur dan Tafakkur

Daftar Isi.

  1. Pendahuluan.
  2. Perintah Melihat Alam.
  3. Perintah Memperhatikan Alam.
  4. Perintah Mengingat Alam.
  5. Perintah Menghayati Alam.
  6. Ancaman bagi yang Mendustakan Alam Sebagai Ayat.
  7. Penutup.

Pendahuluan.

Alam adalah wujud nyata dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mengajak manusia untuk bertadabbur (merenung) dan bertafakur (memikirkan). Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang memberikan dorongan kepada manusia untuk memahami fenomena alam sebagai bukti kekuasaan Allah. Tadabbur dan tafakur ini penting sebagai bentuk pengakuan atas kebesaran-Nya, pengingat akan kewajiban manusia sebagai hamba, serta bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan.

Perintah Melihat Alam.

“Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas? Tidak ada yang menahannya selain Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang beriman.”
(Surat An-Nahl Ayat 79)

Allah mengarahkan perhatian manusia kepada fenomena alam seperti:

  • Burung-burung yang terbang di udara tanpa jatuh, yang menunjukkan kekuasaan Allah dalam menciptakan keseimbangan.
  • Hujan yang turun dari langit, menghasilkan berbagai jenis buah-buahan (Surat Faathir Ayat 27).
  • Gunung-gunung dengan warna yang beragam, simbol kebesaran dan keindahan ciptaan Allah.

Perintah Memperhatikan Alam.

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan? Dan langit bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?”
(Surat Al-Ghaatsiyah Ayat 17-20)

Allah memerintahkan manusia untuk mengamati:

  • Struktur fisik dan fungsional makhluk seperti unta, yang didesain sempurna untuk hidup di lingkungan gurun.
  • Langit yang ditinggikan tanpa tiang, sebagai simbol kekuatan Allah.
  • Gunung-gunung yang kokoh, menjaga keseimbangan bumi.
  • Bumi yang dihamparkan, memberikan ruang bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya.

Apakah kamu tidak melihat bahwa Allah menurunkan air dari langit, kemudian ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya… (Surat Az-Zumar Ayat 21)

Perintah Mengingat Alam.

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”
(Surat Adz-Dzariyat Ayat 49)

Keseimbangan alam menjadi bukti nyata kebesaran Allah, seperti:

  • Langit yang dibangun dengan kekuasaan-Nya (Surat Adz-Dzariyat Ayat 47).
  • Bumi yang dihamparkan sebagai tempat tinggal bagi makhluk hidup (Surat Adz-Dzariyat Ayat 48).
  • Air yang menjadi sumber kehidupan, menciptakan tumbuh-tumbuhan hijau yang akhirnya layu dan hancur (Surat Az-Zumar Ayat 21).

Perintah Menghayati Alam.

Menghayati alam adalah memahami tujuan penciptaannya sebagai tanda kebesaran Allah. Hal ini mencakup:

  • Menyucikan nama Allah Yang Maha Tinggi, sebagaimana disebut dalam Surat Al-A’laa Ayat 1-5.
  • Mengingat bahwa Allah menciptakan manusia dan segala makhluk dengan kadar dan tujuan tertentu.
  • Fenomena alam seperti gunung-gunung tinggi, bumi yang dihamparkan, dan air tawar menjadi bukti cinta kasih Allah kepada makhluk-Nya.

Ancaman bagi yang Mendustakan Alam Sebagai Ayat.

Allah memberikan peringatan keras bagi mereka yang mengingkari tanda-tanda kebesaran-Nya di alam, seperti:

  • Bencana yang menimpa kaum terdahulu akibat mendustakan ayat-ayat Allah.
  • Kesengsaraan yang akan dialami di akhirat bagi orang-orang yang tidak beriman.

Penutup.

Melalui perintah tadabbur dan tafakur, Allah mengingatkan manusia untuk memahami alam sebagai cerminan kebesaran-Nya. Dengan merenung dan memikirkan fenomena alam, manusia diharapkan dapat meningkatkan keimanan, kesyukuran, dan ketaatan kepada-Nya.

Login

atau masuk dengan