Skip to content Skip to footer

Sifat Manusia

Daftar Isi.

  • Pendahuluan.
  • Manusia Bersifat Lemah.
  • Manusia Bersifat Tergesa-gesa.
  • Manusia Bersifat Keluh Kesah.
  • Manusia Bersifat Zhalim dan Bodoh.
  • Manusia Bersifat Pembantah.
  • Manusia Bersifat Pendurhaka.
  • Manusia Bersifat Kufur Nikmat.
  • Manusia Bersifat Pengingkar.
  • Penutup.

Pendahuluan.

Sifat-sifat manusia adalah karakter bawaan yang Allah ciptakan pada manusia. Sifat ini ada yang positif dan ada pula yang negatif. Pemahaman terhadap sifat-sifat manusia membantu kita untuk mengenal kekurangan dan kelebihan manusia, serta memperbaikinya. Dalam Al-Qur’an, Allah telah menyebutkan beberapa sifat manusia yang mencakup kelemahan, ketergesa-gesaan, keluh kesah, hingga sifat kufur nikmat. Dengan memahami sifat-sifat ini, manusia diharapkan mampu memperbaiki diri dan memperkuat keimanan serta ketakwaan kepada Allah.

Manusia Bersifat Lemah.

Allah menciptakan manusia dengan sifat lemah. Kelemahan ini mencakup aspek fisik, psikis, dan kemampuan dalam menghadapi cobaan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An-Nisaa’ [4]: 28)

Sifat lemah manusia membuatnya membutuhkan Allah dalam segala hal. Kelemahan ini menjadi pengingat bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan dari Allah.

Manusia Bersifat Tergesa-gesa.

Salah satu sifat yang melekat pada manusia adalah tergesa-gesa. Manusia sering kali tidak sabar dalam menghadapi sesuatu, baik dalam meminta pertolongan maupun menunggu hasil dari sebuah proses. Firman Allah:

“Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.” (QS. Al-Anbiyaa’ [21]: 37)

“Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al-Israa’ [17]: 11)

Ketergesa-gesaan manusia dapat menyebabkan kesalahan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, Islam mengajarkan untuk bersabar dan bertindak dengan bijaksana.

Manusia Bersifat Keluh Kesah.

Manusia memiliki kecenderungan untuk berkeluh kesah ketika menghadapi kesulitan. Sebaliknya, manusia juga cenderung kikir ketika mendapatkan kebaikan. Firman Allah:

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.” (QS. Al-Ma’aarij [70]: 19-21)

Namun, ada pengecualian bagi orang-orang yang mengerjakan shalat, menunaikan zakat, dan menjaga amanah serta janji. Mereka tidak termasuk golongan manusia yang keluh kesah.

Manusia Bersifat Zhalim dan Bodoh.

Allah menjelaskan bahwa manusia bersifat zhalim (aniaya) dan bodoh. Firman Allah:

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka mereka enggan untuk memikulnya dan mereka khawatir mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh.” (QS. Al-Ahzaab [33]: 72)

Zhalim berarti berbuat aniaya, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Sementara itu, bodoh adalah ketidaktahuan manusia terhadap tugas dan tanggung jawabnya.

Manusia Bersifat Pembantah.

Manusia memiliki sifat pembantah, yakni suka membantah kebenaran dan ketetapan Allah. Allah berfirman:

“Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.” (QS. An-Nahl [16]: 4)

Sifat pembantah ini sering kali muncul ketika manusia merasa dirinya sudah cukup pandai dan tidak membutuhkan petunjuk dari Allah.

Manusia Bersifat Pendurhaka.

Manusia memiliki kecenderungan melampaui batas dan berbuat durhaka. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah:

“Ketahuilah, sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.” (QS. Al-‘Alaq [96]: 6-7)

Durhaka kepada Allah terjadi ketika manusia merasa tidak membutuhkan Allah, bersikap sombong, dan melanggar perintah-Nya.

Manusia Bersifat Kufur Nikmat.

Sifat manusia lainnya adalah kufur nikmat, yakni tidak bersyukur atas nikmat Allah. Firman Allah:

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu minta kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim [14]: 34)

Orang yang kufur nikmat adalah mereka yang tidak bersyukur atas nikmat Allah dan menganggap nikmat tersebut diperoleh dari usahanya sendiri.

Manusia Bersifat Pengingkar.

Sifat pengingkar berarti manusia cenderung mengingkari nikmat dan kebenaran yang datang dari Allah. Firman Allah:

“Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. Al-A’raaf [7]: 190)

Pengingkaran ini terjadi ketika manusia melupakan nikmat Allah dan menganggapnya sebagai hasil usaha mereka sendiri.

Penutup.

Sifat-sifat manusia yang disebutkan dalam Al-Qur’an menunjukkan bahwa manusia memiliki kelemahan dan kecenderungan yang harus dikendalikan. Manusia yang bersifat lemah, tergesa-gesa, keluh kesah, zhalim, dan bodoh dapat memperbaiki diri dengan memperkuat keimanan kepada Allah. Pemahaman sifat-sifat ini dapat membantu manusia untuk lebih sadar diri, introspeksi, dan terus berusaha menjadi hamba yang taat kepada Allah.

Login

atau masuk dengan