Daftar Isi.
- Pendahuluan.
- Larangan Bermegah-megahan dan Berbangga-bangga.
- Ancaman Bagi Orang yang Bermegah-megahan dan Berbangga-bangga.
- Balasan Bagi Orang yang Bermegah-megahan dan Berbangga-bangga.
- Penutup.
Pendahuluan.
Bermegah-megahan (Takaatsur) dan berbangga-bangga (Tafaakhur) adalah perilaku tercela yang dilarang dalam Islam. Bermegah-megahan merujuk pada perilaku seseorang yang saling membanggakan harta, keturunan, dan kemuliaan duniawi. Sedangkan berbangga-bangga adalah perilaku seseorang yang merasa lebih tinggi dan lebih mulia dari orang lain. Perilaku ini tidak hanya merusak keimanan, tetapi juga mengganggu hubungan sosial. Dalam Al-Qur’an, Allah memberikan peringatan keras kepada orang-orang yang memiliki sifat bermegah-megahan dan berbangga-bangga.
Larangan Bermegah-megahan dan Berbangga-bangga.
Allah melarang umat manusia dari sifat bermegah-megahan dan berbangga-bangga. Larangan ini bertujuan agar manusia tidak terjerumus dalam kesombongan dan kesia-siaan. Dalam Surat At Takaatsur Ayat 1-8, Allah berfirman:
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Jangan begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Jangan begitu, jika kamu mengetahui dengan ilmu yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, lalu kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin. Lalu kamu akan ditanya pada hari itu tentang nikmat itu.”
Surat At Takaatsur Ayat 1-8
Ayat ini menjelaskan bahwa perilaku bermegah-megahan melalaikan manusia dari ketaatan kepada Allah. Bahkan, manusia baru menyadari kesalahannya setelah memasuki alam kubur. Allah menegaskan bahwa manusia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap nikmat yang telah mereka peroleh di dunia.
Selain itu, larangan berbangga-bangga juga disebutkan dalam Surat Luqman Ayat 18:
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
Surat Luqman Ayat 18
Ayat ini melarang manusia dari kesombongan dan perilaku membanggakan diri. Allah tidak menyukai orang yang sombong dan bangga diri, karena perilaku tersebut menunjukkan ketidaktundukan kepada Allah. Oleh karena itu, manusia diperintahkan untuk bersikap tawadhu’ (rendah hati) dan tidak sombong kepada sesama manusia.
Ancaman Bagi Orang yang Bermegah-megahan dan Berbangga-bangga.
Allah memberikan ancaman yang tegas kepada orang-orang yang bermegah-megahan dan berbangga-bangga. Ancaman tersebut disebutkan dalam Surat Al Qiyaamah Ayat 34-36:
“Kecelakaan bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaan bagimu. Lalu kecelakaan bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaan bagimu. Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?”
Surat Al Qiyaamah Ayat 34-36
Ayat ini memberikan ancaman kecelakaan kepada manusia yang memiliki sifat berbangga-bangga dan mengira bahwa mereka tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas nikmat yang mereka terima. Kutukan terhadap mereka disebutkan hingga empat kali, yaitu pada saat kematian, dalam kubur, pada hari kebangkitan, dan di neraka Jahanam. Ancaman ini mengingatkan manusia agar tidak merasa aman dari azab Allah.
Balasan Bagi Orang yang Bermegah-megahan dan Berbangga-bangga.
Orang yang bersikap bermegah-megahan dan berbangga-bangga akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Berikut beberapa balasan yang akan diterima oleh mereka:
- Azab Neraka Jahiim: Allah menegaskan dalam Surat At Takaatsur Ayat 6-7 bahwa orang yang bermegah-megahan akan diperlihatkan neraka Jahiim. Mereka akan melihat neraka dengan pandangan nyata (‘ainul yaqin) dan tidak dapat mengelak dari azab tersebut. Balasan ini diberikan kepada mereka sebagai akibat dari perilaku bermegah-megahan dan mengabaikan perintah Allah.
- Dihisab atas Nikmat yang Diterima: Orang yang bermegah-megahan dan berbangga-bangga akan dimintai pertanggungjawaban atas nikmat yang telah mereka peroleh di dunia. Dalam Surat At Takaatsur Ayat 8, Allah berfirman bahwa manusia akan ditanya mengenai nikmat yang mereka terima. Oleh karena itu, manusia diperintahkan untuk bersyukur dan menggunakan nikmat tersebut dengan sebaik-baiknya.
- Dihukum dengan Kecelakaan di Kubur dan Akhirat: Sebagaimana yang dijelaskan dalam Surat Al Qiyaamah Ayat 34-36, orang yang berbangga-bangga akan mengalami kecelakaan di empat tahap, yaitu saat kematian, di kubur, pada hari kebangkitan, dan di neraka Jahanam. Ancaman ini memperjelas bahwa balasan bagi orang yang bersikap sombong dan bangga diri adalah hukuman yang berat di akhirat.
Penutup.
Bermegah-megahan dan berbangga-bangga adalah sifat tercela yang dilarang dalam Islam. Sifat ini melalaikan manusia dari ketaatan kepada Allah dan membuat mereka terjerumus dalam kesombongan. Larangan terhadap perilaku ini ditegaskan dalam Surat At Takaatsur dan Surat Luqman. Allah memberikan ancaman kepada orang-orang yang bermegah-megahan, yaitu azab neraka Jahiim, hisab atas nikmat yang diterima, dan kecelakaan di kubur, hari kebangkitan, dan neraka Jahanam. Oleh karena itu, umat Islam diperintahkan untuk bersikap rendah hati, bersyukur, dan menghindari perilaku sombong serta bermegah-megahan. Dengan sikap ini, manusia akan mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah.