Daftar Isi.
- Perintah Menjamu Tamu.
- Etika Makan Bersama Ketika Bertamu.
Pendahuluan.
Etika bertamu adalah salah satu adab mulia yang diajarkan dalam Islam. Islam mengatur tata cara bertamu, mulai dari meminta izin, memberi salam, hingga menjaga sikap saat berada di rumah orang lain. Selain itu, Islam juga memberikan perhatian terhadap etika menjamu tamu sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang datang ke rumah kita.
Etika bertamu tidak hanya mencerminkan akhlak individu tetapi juga menciptakan keharmonisan dalam masyarakat. Hal ini sesuai dengan ajaran Al-Qur’an yang menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.
Perintah Menjamu Tamu.
Dalam Surat Adz Dzaariyaat Ayat 24-27:
Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan. Ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: ‘Salaamun’. Ibrahim menjawab: ‘Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal.’ Maka ia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: ‘Silakan anda makan.’
Surat Adz Dzaariyaat Ayat 24-27.
Kisah Nabi Ibrahim menunjukkan teladan dalam menjamu tamu. Beliau dengan cepat menyambut tamunya dengan penuh keramahan dan mempersiapkan hidangan terbaik untuk mereka. Ini menjadi pelajaran penting bagi umat Islam untuk menghormati tamu yang datang.
Etika Makan Bersama Ketika Bertamu.
Dalam Surat An Nuur Ayat 61:
Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak pula bagi orang pincang, tidak pula bagi orang sakit, dan tidak pula bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) di rumah kamu sendiri atau di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di rumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu yang perempuan, di rumah saudara bapakmu yang laki-laki, di rumah saudara bapakmu yang perempuan, di rumah saudara ibumu yang laki-laki, di rumah saudara ibumu yang perempuan, di rumah yang kamu miliki kuncinya, atau di rumah kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki suatu rumah dari rumah-rumah ini hendaklah kamu memberi salam kepada penghuninya yang berarti memberi salam kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya bagimu, agar kamu memahaminya.
Surat An Nuur Ayat 61.
Ayat ini menjelaskan tentang kelapangan dalam makan bersama, baik di rumah sendiri maupun di rumah kerabat dan sahabat. Hal ini mengajarkan nilai kebersamaan dan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan.
Penutup.
Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga adab dan etika dalam bertamu dan menjamu tamu. Menjamu tamu dengan baik merupakan salah satu bentuk penghormatan yang mendatangkan keberkahan. Sementara itu, makan bersama dalam suasana kekeluargaan mempererat hubungan sosial dan menciptakan keharmonisan. Dengan menerapkan etika bertamu yang diajarkan dalam Al-Qur’an, umat Islam dapat membangun masyarakat yang penuh kasih sayang dan saling menghormati.