Skip to content Skip to footer

Perintah dan Keutamaan Haji

Daftar Isi.

  • Pendahuluan.
  • Perintah Haji.
  • Hikmah dan Keutamaan Haji.
  • Penutup.

Pendahuluan.

Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik dari segi fisik, mental, maupun finansial. Dalam Al-Qur’an, perintah haji ditekankan sebagai kewajiban yang sangat mulia, mengandung hikmah, dan manfaat besar bagi individu serta umat Islam secara keseluruhan.

Perintah Haji.

Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk menunaikan haji melalui ayat-ayat Al-Qur’an. Salah satunya terdapat dalam Surat Ali ‘Imran Ayat 96-97:

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”
Surat Ali ‘Imran Ayat 96

“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah ia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”
Surat Ali ‘Imran Ayat 97

Dalam ayat ini, Allah menegaskan kewajiban berhaji bagi mereka yang mampu secara fisik dan finansial. Kriteria mampu meliputi kesiapan logistik, kesehatan, serta situasi perjalanan yang aman.

Selain itu, perintah haji juga ditegaskan dalam Surat Al-Hajj Ayat 26-27:

“Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): ‘Janganlah kamu mempersekutukan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku’ dan sujud.'”
Surat Al-Hajj Ayat 26

“Dan serulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.”
Surat Al-Hajj Ayat 27

Hikmah dan Keutamaan Haji.

Haji memiliki hikmah besar, baik dalam aspek spiritual, sosial, maupun moral. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hajj Ayat 30-32:

“Demikianlah (perintah Allah). Dan siapa mengagungkan apa yang terhormat di sisi Allah maka itu lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagimu semua binatang ternak, kecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.”
Surat Al-Hajj Ayat 30

“Dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Dan siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.”
Surat Al-Hajj Ayat 31

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.”
Surat Al-Hajj Ayat 32

Keutamaan haji di antaranya:

  1. Menghapus dosa: Sebagaimana dalam hadis, seorang yang melaksanakan haji mabrur akan diampuni dosanya.
  2. Meningkatkan ketakwaan: Haji mengajarkan ketundukan kepada Allah dan menguatkan iman.
  3. Kesetaraan umat Islam: Semua jamaah berkumpul tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau latar belakang.
  4. Peningkatan spiritual: Melatih kesabaran, keikhlasan, dan rasa syukur.

Penutup.

Haji bukan hanya ibadah fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang penuh dengan pelajaran kehidupan. Melalui haji, setiap Muslim dapat merasakan kedekatan dengan Allah, mempererat ukhuwah Islamiyah, serta memupuk keimanan. Oleh karena itu, haji menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan dengan penuh keikhlasan dan persiapan yang matang.

Login

atau masuk dengan