Skip to content Skip to footer

Sikap Penduduk Madyan terhadap Dakwah Syu’aib As.

Daftar Isi.

  1. Pendahuluan.
  2. Tuduhan Penduduk Madyan terhadap Nabi Syu’aib AS.
  3. Ancaman dan Rencana Pengusiran Nabi Syu’aib AS.
  4. Penolakan dan Kemarahan Penduduk Madyan.
  5. Pelajaran dari Sikap Penduduk Madyan.

Pendahuluan.

Nabi Syu’aib AS adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk menyeru kaumnya di Madyan. Tugasnya adalah mengajak kaumnya beriman kepada Allah, meninggalkan kecurangan dalam takaran dan timbangan, serta menghentikan segala bentuk kerusakan di bumi. Namun, kaum Madyan merespons dakwah Nabi Syu’aib AS dengan berbagai penolakan dan ancaman.

Allah SWT menyebutkan kisah Nabi Syu’aib AS dalam banyak ayat Al-Qur’an, salah satunya dalam Surat Asy-Syu’araa Ayat 185-188.

“Mereka berkata: ‘Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir.’
Dan kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami, dan sesungguhnya kami yakin bahwa kamu benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta.”
(Surat Asy-Syu’araa Ayat 185-186)

Tuduhan Penduduk Madyan terhadap Nabi Syu’aib AS.

Penduduk Madyan menuduh Nabi Syu’aib AS sebagai orang yang terkena sihir dan pendusta. Mereka tidak menerima kebenaran dakwahnya, bahkan meminta bukti untuk membenarkan ajarannya. Mereka berkata:

“Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.”
(Surat Asy-Syu’araa Ayat 187)

Namun, Nabi Syu’aib AS dengan bijaksana menjawab:

“Tuhanku lebih tahu apa yang kamu kerjakan.”
(Surat Asy-Syu’araa Ayat 188)

Ancaman dan Rencana Pengusiran Nabi Syu’aib AS.

Para pemuka kaum Madyan yang sombong mengancam akan mengusir Nabi Syu’aib AS dan para pengikutnya dari kota Madyan. Mereka berkata:

“Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, atau kamu kembali kepada agama kami.”
(Surat Al-A’raaf Ayat 88)

Nabi Syu’aib AS menegaskan bahwa mereka tidak akan pernah kembali kepada agama kaum Madyan yang penuh kesyirikan, kecuali jika Allah menghendaki.

Penolakan dan Kemarahan Penduduk Madyan.

Penduduk Madyan semakin keras menolak ajaran Nabi Syu’aib AS. Mereka menganggap Nabi Syu’aib AS sebagai seorang yang lemah dan tidak berwibawa, kecuali karena keluarganya. Mereka berkata:

“Hai Syu’aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu.”
(Surat Hud Ayat 91)

Pelajaran dari Sikap Penduduk Madyan.

  1. Kesombongan Membawa Kehancuran: Penolakan penduduk Madyan terhadap Nabi Syu’aib AS menunjukkan kesombongan yang akhirnya membawa azab Allah SWT.
  2. Keimanan adalah Rahmat: Nabi Syu’aib AS dan pengikutnya yang beriman diselamatkan dari kehancuran karena keimanan mereka kepada Allah.
  3. Kesabaran dalam Berdakwah: Nabi Syu’aib AS tetap sabar dalam menyampaikan kebenaran, meskipun mendapat penolakan dan ancaman.

Penutup.

Kisah Nabi Syu’aib AS dan penduduk Madyan memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menerima kebenaran, menjauhi kesombongan, dan berpegang teguh pada keimanan. Dakwah Nabi Syu’aib AS adalah teladan dalam menyampaikan ajaran agama dengan sabar dan bijaksana.

Login

atau masuk dengan