Skip to content Skip to footer

Pertemuan Yusuf As. dengan Keluarganya

Daftar Isi.

  • Pertemuan Pertama Yusuf dengan Saudara-saudaranya.
  • Saudara-saudaranya Kembali untuk Membujuk Ayahnya.
  • Pertemuan Kedua Yusuf dengan Saudara-saudaranya.
  • Saudaranya Kembali kepada Ayahnya Tanpa Bunyamin.
  • Pertemuan Ketiga Yusuf dengan Saudara-saudaranya.
  • Pertemuan Yusuf dengan Ibu-Bapaknya.
  • Doa Yusuf.

Pendahuluan.

Kisah Nabi Yusuf AS merupakan salah satu kisah terbaik dalam Al-Qur’an yang penuh hikmah dan pelajaran. Kisah ini tidak hanya mencakup perjalanan hidup Nabi Yusuf AS, tetapi juga mencerminkan perjuangan, kesabaran, dan pengampunan. Pada bagian ini, dibahas pertemuan Yusuf dengan keluarganya setelah melewati berbagai ujian.

Pertemuan Pertama Yusuf dengan Saudara-saudaranya.

Saudara-saudara Yusuf datang ke Mesir untuk mencari bahan makanan saat musim paceklik. Yusuf mengenali mereka, tetapi mereka tidak mengenalinya. Yusuf kemudian meminta agar mereka membawa saudara kandungnya, Bunyamin, sebagai syarat untuk menerima bahan makanan.

“Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir) lalu mereka masuk ke (tempat)-nya. Maka Yusuf mengenal mereka, sedang mereka tidak kenal (lagi) kepadanya.” (Surat Yusuf Ayat 58)

Saudara-saudaranya Kembali untuk Membujuk Ayahnya.

Setelah kembali ke Kanaan, mereka membujuk ayahnya, Nabi Ya’qub AS, agar mengizinkan Bunyamin pergi bersama mereka ke Mesir. Nabi Ya’qub AS, meskipun ragu, akhirnya memberikan izin dengan syarat bahwa mereka harus bersumpah akan menjaga Bunyamin.

“Maka tatkala mereka kembali kepada ayah mereka (Ya’qub), mereka berkata: ‘Wahai ayah kami, kami tidak akan dapat sukatan (gandum) lagi, sebab itu biarkanlah saudara kami pergi bersama-sama kami supaya kami mendapat sukatan, dan sesungguhnya kami benar-benar akan menjaganya.'” (Surat Yusuf Ayat 63)

Pertemuan Kedua Yusuf dengan Saudara-saudaranya.

Ketika saudara-saudaranya kembali ke Mesir membawa Bunyamin, Yusuf membuat rencana untuk mempertahankan Bunyamin agar tetap bersamanya. Dia menyisipkan piala raja ke dalam karung Bunyamin dan menuduhnya mencuri, sehingga sesuai aturan waktu itu, Bunyamin harus tinggal di Mesir.

“Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya.” (Surat Yusuf Ayat 76)

Saudaranya Kembali kepada Ayahnya Tanpa Bunyamin.

Setelah kejadian di Mesir, saudara-saudara Yusuf kembali kepada Nabi Ya’qub tanpa Bunyamin. Nabi Ya’qub merasa sangat sedih atas kehilangan Yusuf dan Bunyamin, tetapi tetap bersabar.

“Ya’qub berkata: ‘Hanya diri kalian yang memandang baik perbuatan (yang buruk). Maka kesabaran yang baiklah (kesabaranku).'” (Surat Yusuf Ayat 83)

Pertemuan Ketiga Yusuf dengan Saudara-saudaranya.

Pada pertemuan berikutnya, Yusuf mengungkapkan identitasnya kepada saudara-saudaranya dan memaafkan perbuatan mereka di masa lalu. Ia kemudian meminta mereka untuk membawa keluarganya ke Mesir.

“Dia (Yusuf) berkata: ‘Pada hari ini tak ada cercaan terhadapmu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang.'” (Surat Yusuf Ayat 92)

Pertemuan Yusuf dengan Ibu-Bapaknya.

Ketika keluarga Yusuf datang ke Mesir, ia menyambut mereka dengan penuh kehangatan. Ia juga mengangkat kedua orang tuanya ke atas singgasana sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada Allah.

“Dan ia menaikkan kedua ibu-bapaknya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf.” (Surat Yusuf Ayat 100)

Doa Yusuf.

Pada akhir kisah, Yusuf memanjatkan doa kepada Allah sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diterimanya.

“Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian ta’bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.” (Surat Yusuf Ayat 101)

Penutup.

Kisah Nabi Yusuf memberikan banyak pelajaran tentang pentingnya kesabaran, pengampunan, dan tawakal kepada Allah. Kisah ini juga mengajarkan bahwa ujian hidup adalah bagian dari rencana Allah untuk mengangkat derajat hamba-Nya yang sabar dan bertakwa.

Login

atau masuk dengan