Skip to content Skip to footer

Al Wahhaab, Dzu at Thawl/Fadhl, dan Al Barr

Daftar Isi

  1. Allah Maha Pemberi Anugerah (Al Wahhaab/Dzu al Thawl)
  2. Allah Maha Melimpahkan Kebaikan (Al Barr)
  3. Allah Maha Pemberi Karunia (Dzu Al Fadhl)
  4. Perintah Mencari Karunia Allah

Pendahuluan

Materi ini menjelaskan tiga sifat Allah yang agung dalam Asmaul Husna, yaitu Al Wahhaab (Maha Pemberi Anugerah), Dzu al Thawl/Fadhl (Maha Pemberi Karunia), dan Al Barr (Maha Melimpahkan Kebaikan). Allah memberikan anugerah, karunia, dan kebaikan-Nya kepada seluruh makhluk-Nya tanpa batas. Manusia diajak untuk selalu bersyukur dan menyadari bahwa semua yang dimiliki berasal dari Allah.

Allah Maha Pemberi Anugerah (Al Wahhaab/Dzu al Thawl)

Surat Ali ‘Imraan Ayat 8

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia).”

Penjelasan:
Nama Al Wahhaab menunjukkan bahwa Allah adalah pemberi karunia yang tiada terhitung. Anugerah-Nya mencakup segala hal, baik berupa keimanan, rezeki, maupun nikmat dunia dan akhirat.

Allah Maha Melimpahkan Kebaikan (Al Barr)

Surat Ath Thuur Ayat 28

“Sesungguhnya kami dahulu menyeru-Nya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.”

Penjelasan:
Allah dengan sifat Al Barr menunjukkan kasih sayang-Nya yang melimpah kepada seluruh makhluk. Kebaikan Allah meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, bahkan seringkali tidak kita sadari.

Allah Maha Pemberi Karunia (Dzu Al Fadhl)

Surat Al Mu’min Ayat 61

“Allah-lah yang menjadikan bagimu malam supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”

Penjelasan:
Nama Dzu al Fadhl menegaskan bahwa Allah memiliki karunia yang luas dan tak terbatas. Dia memberikan nikmat kepada makhluk-Nya, baik berupa kesempatan beristirahat pada malam hari maupun aktivitas di siang hari.

Perintah Mencari Karunia Allah

Surat Al Israa Ayat 66

“Tuhanmu adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyayang terhadapmu.”

Penjelasan:
Allah memerintahkan manusia untuk berusaha mencari karunia-Nya yang tersebar di langit, bumi, dan lautan. Semua usaha yang dilakukan hendaknya diiringi dengan doa dan tawakkal kepada-Nya.

Penutup

Sifat Allah sebagai Al Wahhaab, Al Barr, dan Dzu Al Fadhl mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan menyadari bahwa segala nikmat datang dari Allah. Manusia diperintahkan untuk mencari karunia Allah dengan ikhtiar yang baik, serta menghindari sikap kufur nikmat.

Login

atau masuk dengan